Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Al Qur'an Tak Bisa Dibakar

26 Januari 2022   09:11 Diperbarui: 26 Januari 2022   09:23 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selanjutnya penulis bertanya kembali kepada mahasiswa, dari rangkaian ayat -- ayat tersebut dimana seharusnya kita menempatkan Al Qur'an? 

Satu mahasiswa pun tidak ada yang menjawab, kecuali mengarahkan jari tangannya ke dada masing -- masing. Nah disitulah seharusnya Al Qur'an, firman Allah atau kitab Suci ditempatkan, tegas penulis. 

Oleh karena itu mari mulai detik ini menempatkan Al Qur'an, atau firman Allah atau kitab Suci di dalam hati kita ( ayat 194 ), dengan demikian semoga dari dalam diri kita masing -- masing akan terpancar Nur Illahi atau cahaya Illahi apapun agama, dan kepercayaannya, amiin.

Al Qur'an surat An Nuur ayat 35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Namun demikian hendaklah dipahami pemaknaan dari penempatan dalam hati tersebut, tidak berarti Al Qur'an harus dihafalkan mengingat Al Qur'an adalah perintah, dan petunjuk Allah. Justru wajibnya Al Qur'an dikaji dengan bahasa kita sendiri, agar dapat menemukan makna batiniah yang terkandung didalamnya. 

Makna batiniah inilah merupakan kebenaran jati, lalu kita tempatkan di dalam hati agar selalu menerangi setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari-hari selama melakoni hidup, dan kehidupan di atas dunia ini. Singkat katanya Al Qur'an itu wajib diamalkan atau wajib dilaksanakan, dan bukan sekedar dibaca, dihafalkan, dan dilagukan belaka, mengingat  Al Qur'an di dalam hati tersebut hakekatnya adalah kitab tanpa tulis atau sastro tanpo tulis (Jawa). 

Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Surat Luqman ayat 2. Inilah ayat - ayat Al Quran yang mengandung hikmat, dan ayat 3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang - orang yang berbuat kebaikan.

Apabila kita telah dapat menempatkan Al Qur'an di dalam hati sebagaimana difirmankan Allah tersebut, mudah -- mudahan ke depan kita tidak akan mendengar lagi kejadian tentang pembakaran Al Qur'an. Mudah -- mudahan ke depan kita tidak akan mendengar lagi kejadian yang mengatakan pelecehan terhadap Al Qur'an, hanya gara -- gara ada orang membuat terompet dari limbah percetakan yang bertuliskan dengan haruf Arab; Lupa kalau limbah percetakan di negara - negara Jazirah Arab bertuliskan dengan huruf Arab semua, apapun buku atau kitab yang dicetaknya. 

Kepada saudara - saudaraku budiman yang serius ingin membangun dirinya  menjadi insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur, sehingga dapat kita tinggalkan kepada anak cucu dan keturunannya, silahkan menandainya agar dapat mengikuti artikel berikutnya dengan judul "Memprogram Diri Pribadi". Sekian, salam sehat, dan tetap semangat, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun