Apakah wujud pedoman hidup yang diberikan Allah, kepada manusia? Bagi penganut Islam tidak lain adalah wahyu Al Qur'an atau perintah dan petunjuk Allah yang diturunan kepada nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malaikat Jibril, dan dikenal sebagai ayat -- ayat Allah yang tertulis. Dan semesta alam atau jagad raya seisinya termasuk diri manusia, yang dikenal sebagai ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis atau ayat -- ayat Allah yang terwujud. Sedangkan bagi saudara -- saudara yang non muslim, silahkan menggunakan Firman Allah atau Kitab Suci yang sesuai.Â
Sebagai penganut Islam, tentunya sudah mengetahui perintah dan petunjuk Allah tersebut. Masalahnya sampai sejauh mana, para penganut Islam sudah menemu-kenali makna batiniyah, atau makna yang tersirat, atau makna yang tersembunyi, atau makna yang terkandung dalam perintah dan petunjuk Allah tersebut. Sudah benarkah pemahaman maknanya, selama ini? Dan sudah tepatkah pengamalannya selama ini?
Mari sama -- sama kita simak kenyataan yang sering kita lihat sebagai pengamalan atau pewujud - nyataan perintah, dan petunjuk Allah di masyarakat dewasa ini. Tentunya dengan mengedepankan bisa merasa ( bukannya merasa bisa ), kejujuran, dan menurunkan gengsi. Lalu melakukan koreksi dan langkah tindak atas pengamalan atau pewujud -- nyataan perintah dan  petunjuk Allah selama ini, menuju pengamalan atau pewujud -- nyataan perintah dan petunjuk Allah dengan benar dan tepat; Demi menggapai keselamatan, dan kebahagiaan hidup di dunia maupun demi menggapai keselamatan, dan kebahagiaan hidup di kelak kemudian. Serta demi terwujudnya, generasi berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Al Qur'an adalah petunjuk Allah, diantaranya difirmankan dalam: Surat Al Baqarah ayat 2. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
Surat Luqman ayat 2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, ayat 3. menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
Dan masih banyak lagi ayat-ayat, yang menyatakan hal senada. Penganut Islam bukan hanya orang Arab, tetapi mengapa sejak wahyu Al Qur'an diturunkan, disampaikan dalam bahasa Arab? Namanya saja perintah dan petunjuk sudah barang tentu harus  disampaikan dalam bahasa kaum yang akan diberi petunjuk. Agar perintah, dan petunjuk tadi dapat dimengerti dengan jelas, dan dipahami makna batiniyahnya. Sehingga akhirnya dapat dilaksanakan dengan benar, dan tepat oleh kaum yang menerima perintah dan petunjuk tersebut.
Wahyu Al Qur'an turunnya di tanah Arab, jadi agar wahyu tadi dimengerti dan di pahami oleh  kaum Arab sudah barang tentu harus menggunakan bahasa Arab. Surat Fushshilat ayat 44. Dan jikalau Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan : Mengapa tidak dijelaskan ayat -- ayatnya? Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang -- orang yang beriman. Dan orang -- orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah  ( seperti ) orang -- orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.  Â
Penulis ulangi penggalan kalimatnya, Apakah ( patut Al Qur'an ) dalam bahasa asing sedang ( rasul adalah orang ) Arab. Kalau memang masih kurang yakin, mari kita simak bersama surat Ibrahim ayat 4. Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Â
Penulis ulangi penggalan kalimatnya, dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Â Kalau memang masih kurang jelas juga silahkan dibaca Al Qur'annya, dan dikaji melalui rasa yang merasakan ( Jawa = roso pangroso) agar dipahami makna batiniyahnya, supaya dapat mengamalkan atau mewujud -- nyatakannya dengan benar, dan tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana kita, sebagai penganut Islam yang bukan orang Arab? Bagi penganut Islam yang bukan orang Arab seperti kita, tentunya harus menterjemahkan perintah dan petunjuk Allah tersebut dari bahasa Arab ke dalam bahasa kita atau bahasa yang kita mengerti. Kemudian mengkaji perintah dan petunjuk-Nya dengan baik, dan benar agar dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari -- hari, dan yang selanjutnya Al Qur'an kita posisikan sebagai pedoman hidup.
Dengan demikian kita sebagai penganut agama atau sebagai seorang agamis apapun agamanya, tidak hanya NATO Â ( No Action Talking Only ) alias omdo (Â omong doaaang ) tanpa ditindak lanjuti dengan perbuatan dari apa yang dibaca, itu kalau kita tidak ingin dibenci Allah. Sebagaimana difirmankan dalam surat Ash Shaff ayat 3. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa -- apa yang tiada kamu kerjakan.