Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Industri Lampung

6 Januari 2021   08:18 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:18 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam melakukan bimbingan ke pabrik - pabrik, penulis mengajak teman yang mantan Kakandep Perindustrian tadi. Beliau senang penulis ajak, untuk mengisi waktu luangnya dan bahkan untuk ke pabrik -- pabrik kendaraan beliaulah yang dipakai. Karena kendaraan kijang yang penulis bawa dari Semarang, sudah dijual untuk mengontrak rumah.  

Teman -- teman pengusaha tapioka, memang sudah minta tolong kepada penulis, untuk membantu mengatasi masalah limbah cair. Atas kesanggupan tersebut, akhirnya setiap hari sabtu siang sepulang kantor terus meluncur ke lokasi pabrik. Bermalam di Rumbia, karena industri tapioka terkonsentrasi disana dan sekitarnya. Minggu paginya penulis bersama teman - teman mengunjungi pabrik tapioka satu per satu, dan minggu malam kami baru sampai di rumah masing -- masing.

Tampaknya kegiatan ini dapat membantu pengusaha, untuk mengelola limbah cair industrinya dengan baik. Penulis hanya memberikan saran tekniknya saja, sedangkan yang mengerjakan pengusaha sendiri. Setiap minggu masing -- masing pabrik penulis kunjungi, untuk memantau sampai sejauh mana saran ditindak lanjuti. Walau penulis melakukan pembinaan teknik teknologi pengelolaan limbah cair industri dilapangan, namun tidak pernah melakukannya dalam jam dinas.      

Atas keseriusan para pengusaha dalam mengikuti arahan penulis dalam mempersiapkan unit pengelolaan limbah cair industrinya, dapat dikatakan berhasil mengatasi kualitas lingkungan di sekitar pabriknya. Ditandai dengan semakin berkurangnya bau menyengat yang ditimbulkan akibat pembusukan atau penguraian limbah organik tersebut, oleh bakteri pembusuk yang terdapat di alam.   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun