Dan yang tidak menutup kemungkinan, telah kita sampaikan kepada orang lain atau masyarakat pengikutnya. Mengapa harus demikian? Apalah artinya diri kita ini, bila dibanding dengan Allah TuhanYang Maha Kuasa? Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Surat Ar Ruum ayat 22. Dan diantara tanda -- tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar -- benar terdapat tanda - tanda bagi orang - orang yang mengetahui.Â
Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahuinya. Sehingga sampai detik ini, masih sering kita mendengar ucapan yang menyatakan, bahwa kalau baca Al Qur'an tidak menggunakan bahasa Arab tidak sah. Atau kalau baca Al Qur'an tidak menggunakan bahasa Arab, tidak afdol.
Allah Tuhan Yang Maha Kuasa saja menghendaki manusia berlain-lainan bahasa, kok kita yang derajatnya hanya sebagai manusia ciptaan Allah, mau menyatukan bahasa orang sedunia. Sudah benar dan tepatkah yang kita lakukan selama ini? Mari kita evaluasi sendiri, dan bergegas untuk memperbaikinya.
Surat Al Hujuraat ayat 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki -- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku - suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Sudah benar dan tepatkah pelaksanaan, perintah dan petunjuk Allah selama ini? Tampaknya masih perlu dikaji ulang, dan diluruskan. Karena sampai saat ini justru pengamalan, oleh umat pemeluknya bertolak belakang. Perintah dan petunjuk-Nya menyatakan, agar kita saling kenal mengenal. Tetapi kenyataan menunjukkan, justru diantara kita malah saling pukul memukul. Diantara kita, justru saling hujat menghujat. Diantara kita, justru saling salah menyalahkan. Diantara kita, justru saling hasut menghasut. Diantara kita, justru saling usir mengusir. Dan lain - lain perbuatan keji, yang justru bertolak belakang dengan firman Allah.
Allah menghendaki, manusia berbangsa - bangsa dan bersuku -- suku. Sudah barang tentu masing - masing bangsa dan suku bangsa, memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda. Seperti kita orang Indonesia, tentunya akan bangga menggunakan budaya dan adat istiadat Indonesia, apapun agama yang dianutnya.Â
Jadi tidak usahlah kita lalu latah dan memaksakan, untuk menggunakan bahasa, budaya dan adat istiadat suku bangsa dan atau bangsa lain. Karena memang sudah ditunjukkan, bahwa sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.Â
Tidak ada disebutkan orang yang paling mulia adalah: kelompok tertentu, suku tertentu, bangsa tertentu, agama tertentu, warna kulit tertentu, bahasa tertentu, dan lain lain.Â
Tidak ada pula disebutkan orang yang paling mulia, adalah orang atau kelompok orang yang paling banyak merusak kegiatan orang atau kegiatan kelompok lain.Â
Paling banyak, membakar tempat aktivitas orang atau kelompok lain. Paling banyak, mengusir orang atau kelompok lain. Dan lain -- lain perbuatan buruk, yang merugikan orang atau kelompok lain.