Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Ibu Mengatakanku Bodoh

3 Januari 2021   06:38 Diperbarui: 3 Januari 2021   06:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi sesungguhnya wasiat atau pitutur luhur tadi lengkapnya berbunyi sebagai berikut: Jaman edan yen ora ngedan ora keduman, nanging sak bejo bejane wong kang lali isih bejo wong kang eling lan waspodo. Yang arti lengkapnya: jaman gila kalau tidak ikut menggila tidak kebagian, tetapi seuntung -- untungnya orang yang lupa, masih untung orang yang ingat dan waspada.

Oleh karena itu penulis tidak mau sembarangan mengambil, dan atau menggunakan sesuatu yang memang bukan hak penulis, meskipun tidak ada orang yang tahu. Karena pada saatnya nanti, perbuatan penulis tentu harus dipertanggung jawabkan kepada Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selalu ada dimanapun penulis berada. 

Hidup diatas dunia hanya sebentar, ibarat orang singgah minum saja ( Jawa= urip nang alam ndonyo mung sedelo, paribasan wong mampir ngombe). Oleh karena itu hendaklah selalu sadar dan ingat (eling) bahwa setiap saat tingkah laku, perbuatan dan tutur kata seseorang tidak terlepas dari pengamatan-Nya. Apapun profesinya hendaklah selalu sadar dan  ingat, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.                                             

Tidak mentang -- mentang dalam ruang kerja dan atau ditempat kerja atau ditempat usaha tidak ada orang, lalu beranggapan tidak ada yang mengetahui apa yang kita perbuat. Anggapan semacam itu, tidak mengandung kebenaran sama sekali. Karena boleh saja kita beranggapan bahwa ditempat kerja tidak ada orang yang tahu, tetapi kita harus tetap ingat dan sadar bahwa apa yang kita kerjakan itu ada yang tahu, yaitu Yang Maha Mengetahui. Juga menyadari dan meyakini bahwa didunia ini, tidak ada satu tempat sebesar lubang jarum sekalipun, yang luput dari pengamatan-Nya.                                            

Benarkah, di dunia ini tidak ada satu tempat sebesar lubang jarum sekalipun yang luput dari pengamatan-Nya? Benar. Hendaklah disadari bahwa setiap tingkah laku, perbuatan dan tutur kata kita sehari -- hari, Allah akan mengetahui. Karena Allah mendengar melalui telinga kita, melihat dengan mata kita, dan mendengar kata hati, melalui hati kita, serta berkata melalui mulut kita. Mengapa dapat demikian? Karena sesungguhnya Allah bersama kita, dimanapun kita berada.

Surat Al Hadiid ayat 4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam diatas Arasy. Dia mengetahui  apa  yang  masuk  kedalam  bumi dan apa yang keluar dari-padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun