Mohon tunggu...
BANGUN LUBIS
BANGUN LUBIS Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Bangun Lubis adalah wartawan Satujalan Network dan dosen di Stisipol Candradimuka Palembang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perisai Hidup, Singkat dan Menanti Waktu Usai

16 Februari 2023   11:43 Diperbarui: 16 Februari 2023   11:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup ini sangat singkat. Detik demi detik, menit ke menit, dan jam terus berlalu. Usia tak terasa sudah pula mengikuti perjalanan waktu yang esok lusa  bisa jadi bukan milik kita lagi.

Oleh karena itu, "pergunakanlah lima perkara sebelum datang yang lima, hidupmu sebelum matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, waktu longgarmu sebelum datang kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan masa kayamu sebelum miskinmu." (HR.Hakim dan Baihaqi).

Sesuatu yang sudah berlalu tak akan kembali lagi menemui anda. Tetapi akan pergi jauh meninggalkan hidup kita. Makanya sebagai ummat yang beriman manfaatkanlah waktumu untuk selalu bersama Allah SWT, sebelum masa itu hilang darimu. Mamanfaatkan waktu juga akan memiliki manfaat yang besar untuk esok lusa dan massa yang akan datang.

  "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (diri) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q.S. Al Hasyr : 18).

Semua perbuatan yang kita perbuat akan berpengaruh pada kehidupan kita baik masa kini maupun masa yang akan datang (sesudah mati). Hidup adalah untuk masa depan dan masa depan ada ditangan kita."kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula.........."(surat Al Isra':7) 

 

Hidup Sementara

 

Adakalanya kita lupa bahwa hidup ini hanya sementara. Kita jalani kehidupan di dunia ini juga telah diatur oleh  Allah SWT. Namun, kita lupa sehingga terperdaya oleh kesenangan sesaat, kesenangan dunia yang melenakan dan terpengaruh dengan kemewahan dunia yang hanya hiasan, dan sementara, dan tempat singgah yang tidak memiliki arti bila tidak digunakan untuk beribadah pada Allah.  

 "Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik..." (QS. Al-Israa': 18-19)

 

Marilah kita murnikan hidup dan ibadah hanya untuk Allah, Ketika kita beritikad hanya Allah semata yang menjadi tujuan hidup, acuan hidup dan jalan hidup... kita harus berpikir bahwa hanya Allah tumpuan harapan,  tempat meminta, tempat mengadu.

Terkadang  kita kurang menyadari "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An'aam: 162-163). "Dan Dia bersama kalian dimanapun kalian berada..." (QS.Al-Hadid : 4). Camkanlah agar hidup tidak hampa.Wallahu"alam.(*)

Penulis: Bangun Lubis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun