Mohon tunggu...
Bung Uhul
Bung Uhul Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Lapangan

Menulis untuk mengikat dan mengingat banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sungai Upang, "Surga" Tersembunyi Pulau Bangka

8 Juni 2020   18:57 Diperbarui: 8 Juni 2020   19:15 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Teman penikmat alam (teman perjalanan)


Sabtu, 6 Juni 2020 kami berangkat menuju Sungai Upang yang berada di Desa Tanah Bawah, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka. Perjalanan kami tempuh sekitar 1 jam lebih dari Kota Pangkalpinang bersama teman-teman penikmat alam.

Kami bertemu dengan sosok inspiratif yang telah memperjuangkan konservasi dan pengembangan kawasan sungai upang sebagai kawasan konservasi biodeversity (keanekaragaman hayati), beliau adalah Bang Hormen.

Menurut Bang Hormen selaku ketua komunitas BFS (Bangka Flora Society) yang mulai merintis dan mengenalkan potensi Sungai Upang dimulai dari masyarkat sekitar hingga kini potensi kawasan Sungai Upang mulai dilirik dan mendapat perhatian dari pemerintah serta pihak BUMN untuk pengembangan sebagai wilayah konservasi dan tentu sebagai kawasan wisata berbasis alam.


Kawasan konservasi Sungai Upang mengusung enam pilar konservasi antara lain yaitu Konservasi KEHATI, Konservasi Energi, Pengelolaan Kawasan yang Lestari, Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal, Konservasi Etika, Seni dan Budaya, dan Kaderisasi Konservasi.

Bersama Teman penikmat alam (teman perjalanan)
Bersama Teman penikmat alam (teman perjalanan)
Menurut Bang Hormen Sungai Upang sendiri merupakan nama sebutan sejak lama oleh warga desa Tanah Bawah untuk sungai yang menjadi alir bagian dari Sungai Jeruk ini.

Sungai Upang merupakan satu dari sedikit sungai di Pulau Bangka yang masih "alami" karena tidak terkena imbas penambangan timah ataupun limbah pabrik yang biasanya mencemari sebagian besar sungai di Pulau Bangka.

Spot foto sungai upang /dokpri
Spot foto sungai upang /dokpri

Sungai Upang menjadi habitat dari berbagai jenis ikan air tawar seperti toman, tapah , baung serta berbagai jenis ikan air tawar khas bangka lainnya. Di Sungai Upang juga merupakan tempat tumbuh sekitar lebih dari 40 jenis habitat Anggrek, namun beberapa bulan lalu sempat terjadi kebakaran yang menganguskan anggrek-anggrek tersebut. Kini upaya penanaman kembali bibit Anggrek sudah mulai dilakukan secara bertahap.


Sungai Upang menawarkan kejernihan air dan keindahan alam di sepanjang aliran sungainya, pengujung dapat berfoto dengan berbagai spot foto yang disediakan juga bisa menyusuri aliran sungai upang dengan membayar biaya sewa perahu sebesar Rp 10.000 perorang.


Di sungai upang juga merupakan tempat favorite untuk memancing. Kami berkesempatan untuk menyusuri sungai upang sambil memancing menggunakan perahu milik teman kami yang kebetulan mempunyai kebun tak jauh dari sungai upang, beliau adalah Bang Haswan. Malam hari kami menginap di pondok kebun milik beliau. Pagi harinya kami menikmati udara segar yang menenangkan kepenatan pikiran sambil berenang di sungai.

Mentari Terbit di pagi hari 
Mentari Terbit di pagi hari 
Kini di Sungai upang telah tersedia berbagai fasilitas penunjang seperti pondok galeri, beberapa saung , dermaga dan musholla.

Kedepannya kawasan Sungai Upang dengan segala upaya diharapkan akan tetap alami dan terjaga kelestariannya, serta terhindar dari upaya tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Peran kerjasama pemerintah serta masyarakat desa diharapkan akan semakin mengangkat nama Sungai Upang sebagai salah satu surga tersembunyi di Pulau Bangka dan tentu semakin dikenal sebagai kawasan wisata berbasis alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun