Mohon tunggu...
Muhamad Jusuf Bayu Negoro
Muhamad Jusuf Bayu Negoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Tahun Baru 2023 Yogyakarta, di Ambang Resesi

12 Februari 2023   09:35 Diperbarui: 12 Februari 2023   09:44 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, Masyarakat Yogyakarta dikenal sebagai masyarakat yang religius dan kental akan seluk beluk budaya kejawen. Masyarakat selalu antusias dalam memeriahkan momen-momen penting dengan berbagai upacara-upacara tertentu. Upacara selamatan merupakan salah satu upacara yang menjadi "andalan" warga masyarakat dalam momen-momen penting seperti malam tahun baru 2023. 

Upacara selamatan diselenggarakan di halaman Keraton Yogyakarta dengan pergelaran wayang kulit tepatnya pada tanggal 31 Desember 2022 sejak sore hingga dini hari. Masyarakat percaya bahwa, pergantian tahun perlu diadakan selamatan dengan harapan mendapat keselamatan dalam menapaki tahun baru mendatang. Terlebih isu dari berbagai media bahwa tahun 2023 merupakan tahun dimana perekonomian mengalami resesi. Pemerintahan Yogyakarta sudah berupaya menyiapkan warganya sejak awal tahun 2022 dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penguatan strategis bagi para pelaku UMKM. Program tersebut diselenggarakan sekaligus mempercepat kegiatan pemulihan ekonomi yang sempat tergerus saat terjadi wabah pandemi.

Sebagaimana anggapan warga masyarakat, resesi merupakan salah satu "balak" atau ujian yang harus ditolak melalui upacara selamatan. Selain selamatan, ada beberapa tradisi lainnya yang selalu diselenggarakan untuk mengungkapkan kebahagiaan menyambut tahu baru dan ungkapan syukur atas keselematan di tahun-tahun sebelumnya, utamanya pasca pandemi. Tradisi tersebut diantaranya Pesta Kembang Api yang diselenggarakan di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Pasar Malam di Area XT Square, Konser Musik Tradisional di Tugu Yogyakarta. 

Bagi yang tidak bisa bergabung dengan acara-acara tersebut, ada tradisi bakar-bakar jagung, ayam, dan kambing di rumah-rumah warga. Mereka berkumpul dengan keluarga besar untuk saling bercengkerama dan berbagi cerita. "Saya setiap tahun baru di rumah saja, tidak pernah kemana-mana. Saya di rumah bersama keluarga besar berkumpul sambil bakar jagung yang dibawa orang tua dari Magelang," ungkap Adit salah seorang tetangga di sekitar.

Ada juga keluarga yang memang mengkhususkan kegiatan menyambut tahun baru dengan mengajak keluarga besar berkeliling Yogyakarta, mengingat hari-hari biasa hampir semuanya sibuk dengan aktivitas masing-masing. "Anak kami biasanya mengajak saya dan suami berkeliling Yogyakarta. Kebetulan kami dari pedesaan yang memang sangat senang ketika berada di sini. Memang perjalanan macet, tapi kami sangat senang di tahun baru ini lebih sangat meriah dibandingkan tahun sebelumnya," tanggapan Risjaman saat dimintai pendapatnya. Tahun baru 2023 memang menjadi tahun baru yang spesial pasca pandemi covid-19. Hampir seluruh warga Indonesia dan dunia sangat berharap pandemi tidak terulang kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun