Mohon tunggu...
Muhamad Jusuf Bayu Negoro
Muhamad Jusuf Bayu Negoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BSW Wirosaban Mengubah Sampah Plastik Jadi Antik

12 Februari 2023   01:50 Diperbarui: 12 Februari 2023   02:06 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta, Sampah merupakan masalah serius yang tidak hanya dihadapi oleh masyarakat di kota-kota besar, namun kini merambah sampai ke pedesaan. Sampah plastik merupakan anorganik yang sangat sulit terurai, sehingga diperlukan pengelolaan khusus agar masalah tersebut dapat teratasi. Bank Sampah Wirosaban (BSW) Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan sampah plastik di Aula Mustanir Wirosaban Yogyakarta pada hari Ahad (05/02) kepada anak-anak muda generasi Z.

Cantik memang relatif bagi setiap orang tergantung sudut pandang masing-masing. Pada umumnya setiap orang suka dengan kecantikan, keindahan dan hal-hal yang menyenangkan. Berbeda dengan sampah yang secara umum orang tidak menyukainya karena konotasinya sama dengan kotor, bau dan tercemar. Namun bagaimana jika sampah yang dianggap sebagai sesuatu yang kotor disulap menjadi barang yang cantik. Kemungkinan besar orang akan menyukainya bahkan banyak yang tidak sadar bahwa apa yang dilihatnya ternyata berasal dari "sampah".

Plastik merupakan salah satu penyebab terjadinya penumpukan sampah anorganik yang sangat sulit terurai. Mengutip dari laman Human Initiative menyatakan bahwa kantong plastik membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun untuk dapat terurai secara alami. Sayangnya, plastik bukannya terurai dan kembali ke alam melainkan berubah menjadi bentuk yang lebih kecil yang bernama "mikroplastik". Sementara botol plastik membutuhkan waktu yang lebih lama hingga 50 tahun. Hal tersebut menjadi masalah yang sangat serius mengingat hampir sebagian besar plastik digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

BSW melihat permasalahan tersebut sebagai peluang yang menarik. Melalui berbagai pelatihan dan juga pembinaan, BSW saat ini mampu memanfaatkan sampah plastik sebagai hiasan interior, lampu, pot bunga dan lain-lain. Misalnya sampah botol dapat dikreasikan menjadi lampu hias yang cantik dan juga pot bunga atau tanaman hidroponik. 

Sementara kantong plastik dapat dimanfaatkan menjadi meja, kursi, tiang dan sejenisnya melalui proses yang disebut dengan ecobrick. Ecobrick menjadi sangat populer yang dianggap sebagai solusi terbaik saat ini dalam mengatasi permasalahan sampah kantong plastik. 

Keunggulan ecobrick diantaranya adalah sangat mudah dipraktekkan hampir semua kalangan termasuk anak-anak. BSW mengajak kepada masyarakat agar terlibat aktif bersama-sama mengelola sampah plastik melalui program Ecobrick Cantik.

Persiapan program tersebut di atas sangat mudah dan murah, cukup menyiapkan botol yang bersih dan sebatang sumpit. Plastik bekas kantong, snack dan lain-lain dimasukkan dalam botol tersebut kemudian dipadatkan dengan sumpit. Perlu diperhatikan bahwa plastik harus dalam keadaan bersih dan juga kering. 

Jika plastik kotor maka sebaiknya dicuci terlebih dahulu lalu keringkan baru masukkan ke dalam botol. Lakukan hal tersebut sampai botol terisi penuh dan padat. Biasanya dalam rumah tangga mampu menghasilkan 1 sampai 2 botol penuh ecobrick dalam waktu sebulan. 

Setelah hasil pengumpulan cukup, maka botol-botol tersebut dapat disusun menjadi kursi, meja, dan lain-lain. Jika hal tersebut dilakukan oleh sebagian besar rumah tangga, maka sampah plastik akan habis dikelola di rumah tanpa mencemari lingkungan sekitar. Hal tersebut tentu mampu membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun