Oleh:
Muhamad Jusuf Bayu Negoro (200501072057) -- KM 107
Universitas Siber Asia
PENDAHULUAN
Televisi merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Sadarkah, seberapa sering Anda memperhatikan televisi saat ini? Jika sering, seberapa banyak informasi yang Anda dapatkan selama memperhatikannya? Dan jika banyak informasi yang Anda dapatkan, apakah berpengaruh pada diri Anda?
Generasi milenial atau generasi sebelumnya mungkin akan dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dimana pada masa itu televisi merupakan satu-satunya sumber informasi bagi mereka. Namun, ketika pertanyaan itu disampaikan kepada generasi Z, maka mereka akan sulit untuk menjawabnya dimana mereka hidup di era media sosial online sudah sangat berkembang pesat. Sumber informasi yang mereka terima sangat banyak dan beranekaragam, sehingga biasanya mereka akan mengalami masa-masa kesulitan dalam menentukan sikap hidup.
PEMBAHASAN
Fakta perkembangan teknologi dalam media sosial tidak serta merta mematikan eksistensi televisi sebagai sumber informasi yang aktual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Seakan tidak mau kalah bersaing, program televisi yang pada awalnya sangat monoton, makin ke sini digubah menjadi sangat menarik dengan menyesuaikan minat khalayak. Salah satu program yang sangat mendapat banyak perhatian adalah program talkshow.
Secara bahasa bebas, talkshow merupakan ungkapan bahasa Inggris yang kemudian lazim digunakan di suatu program acara. Talkshow berasal dari kata talk yang artinya "pembicaraan", dan show berarti "pertunjukan". Sehingga secara umum talkshow dapat diartikan sebagai pertunjukkan yang menampilkan pembicaraan atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Gelar Wicara.Â
Secara istilah, Talkshow dapat diartikan sebagai serangkaian bentuk pertunjukan orang-orang dalam pembicaraan di media massa, televisi, radio, ataupun untuk saat ini berupa aoudiovisual yang ada dalam youtube untuk membicarakan berbagai kegiatan di masyarakat, baik dalam topik lembaga politik, lembaga keluarga, ataupun dalam lembaga hukum.[1]
 [1] Dosen Sosiolog, Pengertian Talkshow (Gelar Wicara), Ciri, Konsep, dan Contohnya, diakses melalui https://dosensosiologi.com/pengertian-talkshow/ pada tanggal 03 Desember 2021 pukul 19.19.
Program talkshow menjadi salah satu program yang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Sebagian dari mereka menjadikan program tersebut sebagai informasi yang sangat penting, sebagian yang lain menjadikannya sebatas sebagai media hiburan. Berbagai macam tanggapan khalayak terhadap informasi yang disampaikan dalam program tersebut, merupakan dampak yang timbul dari isi informasi dengan kebutuhan khalayak.Â
Jika dianalogikan, program talkshow bagaikan pedagang yang menggelar jajanan dengan mengemasnya semenarik mungkin, lalu membiarkan/mempersilahkan para pembeli untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pembeli diberikan hak secara penuh untuk memilih mana barang yang diinginkannya. Keadaan tersebut identik dengan implementasi teori dalam komunikasi massa yaitu Uses and Gratification.
Uses and gratification merupakan salah satu teori dalam komunikasi yang memandang khalayak sebagai penerima (audiens) yang aktif dalam menggunakan media. Berbeda dengan teori peluru (jarum hipodermik) yang menganggap bahwa media sangat aktif dan sementara khalayak berada di pihak yang pasif.[2] Teori Uses and Gratification pada awal mula dilahirkan oleh tiga ilmuwan yakni Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch.Â
Fenomena awal lahirnya teori uses and gratification yakni karena ketiga ilmuwan tersebut melihat bahwa audiens memiliki hasrat (secara faktor psikologis dan sosial) untuk memilih apa yang mereka inginkan dari adanya terpaan media.[3] Khalayak dihadapkan pada berbagai media dengan beragam informasi yang bahkan kadang saling bertentangan, menimbulkan pro dan kontra, dan bahkan menyebabkan kepanikan.Â
Khalayak dalam hal ini memiliki hak asasi penuh dalam memilih informasi yang dianggapnya mampu memenuhi kebutuhan dasar maupun sekedar keinginan/kepuasan. Mereka akan lebih berhati-hati dalam memilih informasi yang beredar terlebih munculnya hoax yang sangat meresahkan.Â
Fakta tersebut sesuai dengan teori uses and gratification yang menyatakan tiga (3) asumsi dasar yakni untuk poin yang pertama, adalah audiens dihadapi oleh banyak opsi atau pilihan media. Globalisasi mendorong perkembangan media yang semakin beragam sehingga memunculkan berbagai macam pilihan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan audiens. Poin kedua adalah, berangkat dari kebutuhan audiens itu sendiri terhadap informasi yang harus dipenuhi. Poin yang ketiga, adalah terjadi kompetisi antar satu media dengan media lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan audiens.[4]
[2] Rizca Haqqu, Uji Uses And Gratifications Dalam Intensitas Menonton Program Talk Show Melalui Televisi, Journal of Strategic Communication, Vol. 10, No. 2 (Maret 2020), 13.
[3] Hans Karunia, dkk, Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification, Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis, Vol. 3 No.1 (31 Januari 2021), 93.
[4] Ibid. 94.
Progam talkshow yang disiarkan oleh media televisi merupakan salah satu bentuk perhatian pihak swasta (media terkait) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai audiens. Program talkshow dianggap sangat sesuai/cocok dengan keadaan saat ini dimana audiens sangat aktif dalam memberikan feedback berupa kritik, saran dan juga kepuasan. Audiens selalu berusaha untuk mengikuti program talkshow untuk mengetahui informasi aktual yang kemudian membandingkannya dengan informasi-informasi lainnya.Â
Tidak jarang program tersebut menyentuh emosi audiens seakan ikut serta dalam diskusi yang sedang dibicarakan dalam talkshow. Program mata najwa, e-talkshow, kick andy, ILC dan lain-lain hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengupas berita aktual yang kemudian melibatkan audiens untuk memberikan feedback secara aktif. Progam-program tersebut seakan telah menjadi kebutuhan pokok untuk memenuhi rasa ingin tahu yang pada akhirnya memberikan kepuasan atau kekecewaan.
PENUTUP
Uses and gratification menitikberatkan pada fakta bahwa manusia dengan kemampuan akalnya memiliki kekuasaan untuk menentukan sebuah pilihan. Sehingga informasi yang disajikan harus berupa sesuatu yang memang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Hal tersebut sangat selaras dengan makna komunikasi sebagai hubungan timbal balik untuk memberi dan menerima secara aktif.Â
Program televisi sudah selayaknya disajikan dan dikemas secara menarik berdasarkan kebutuhan dan keinginan audiens. Talkshow merupakan salah satu program yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan audiens yang dikemas dengan sangat menarik dan senantiasa melibatkan audiens untuk memberikan timbal balik secara aktif. Hal tersebut dilakukan agar pembicaraan yang sedang dipertunjukkan dapat hidup sehingga kebutuhan dan keinginan audiens dapat terpenuhi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dosen Sosiolog, Pengertian Talkshow (Gelar Wicara), Ciri, Konsep, dan Contohnya, diakses melalui https://dosensosiologi.com/pengertian-talkshow/ pada tanggal 03 Desember 2021 pukul 19.19.
Rizca Haqqu, Uji Uses And Gratifications Dalam Intensitas Menonton Program Talk Show Melalui Televisi, Journal of Strategic Communication, Vol. 10, No. 2 (Maret 2020), 13.
Hans Karunia, dkk, Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification, Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis, Vol. 3 No.1 (31 Januari 2021), 93. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H