[caption id="attachment_102562" align="aligncenter" width="448" caption="ilsutrasi from google"][/caption]
ini panas barakan panas ini, panas ini barakan panas itu
lingkar dada mengadu tangan saling mengikat punggung
terjemahan sorot surya seia terenggut dalam kilat matahari
hanya seberkas cahaya melongok disela masuk sebelah daun pintu
juga tak mampu ciptakan siluet dua mau yang lekat pekat
~
sesaat, detik terpencar, menepis dari kelebatan manusia di sana
aling-aling daun sebelah tak mungkin dapat tembus dari mata kejauhan
lagi lilitan lingkar tangan seraya jemari menari bersama desah
empat belahan mulut semakin gemakan suara-suara tak berkonsonan
pasrah bersama lelahnya kipas ruang yang tengah lari putar berulang
~
kelam makin menganga memerah mendulang berbalik rasa
kian melebur teruarai dengan peluh mengalir hingga ke hilir
saling mencari titik-titik kobar geliatkan kaki hentak menjejaki
takkan sisakan perih bersama rinding memalingkan orang di sana
batang leher terjengkang hingga terkulai berlulur tak sanggup angkuh
~
hanya senyum, tak terbalas, sama-sama berbenah melarikan waktu
langkah menapak menyebar menyimpan aroma bersaksi terik matahari
- ada di bangts + ada di Yang Maha Widi, pf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H