Mohon tunggu...
Bambang Tedjo Sungkono
Bambang Tedjo Sungkono Mohon Tunggu... -

biasa tanpa jabatan\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kutu, Bukan Kutu Busuk

20 Maret 2011   11:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kucari kutu pada kepalanya

yang membuat petruk kantong bolong melompong

tak dapat duduk atau beli hidup berseragam

kucari kutu pada kepalanya

yang membuat rumah mewah habis jerih payah

sekedar hadiah kutu-kutu pada kepala “celotehnya”

ya…

kutu?, bukan bangsat ditempat peraduan

bangsat!, bukan itu hanyalah seekor kutu

pengisap darah tak pandang disela bulu apa

asal dapat membuatnya buncit, tutup mata demi kian Wah !

wah, kutu lengket menyatu pada kepalanya

yang membuat budaya jabat tangan menjumput

serah terima atau apa mau dikatakan pada seseorang

untuk menunjuk itulah kutu yang ada di kepala

dada ini menjadi lunglai kesal mencari kutu-kutu pada kepalanya

apa yang harus dijawab kalau cicit-cicit mengadu

untuk membalas budi orang yaitu ibu bapak

yang pernah diajarkan nenek moyang kepada ibu bapaknya dulu

***

ranggila.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun