Mohon tunggu...
Bang Syaiha
Bang Syaiha Mohon Tunggu... Guru | Penulis | Blogger | Writer | Trainer -

www.bangsyaiha.com | https://www.facebook.com/bangsyaiha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dia Sudah Bekerja Keras, Kok Nggak Kaya-kaya?

19 Juni 2018   17:30 Diperbarui: 19 Juni 2018   17:31 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya, kaya itu sebabnya ya karena kemudahan-kemudahan yang Allah kasih kepada kita. Tidak ada yang kebetulan toh, maka kekayaan dan semua yang kita dapatkan saat ini adalah hasil dari kemudahan yang sudah Allah sediakan. 

Misalnya, Allah memudahkan kita menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Lalu kemudian, dari sekian ratus lulusan yang diwisuda setiap tahun, Allah kemudian memudahkan kita dalam menerima pekerjaan atau memudahkan kita dalam membangun usaha. Setelah itu, dari sekian banyak usaha yang dirintis oleh orang-orang setiap tahunnya, lagi-lagi Allah memudahkan kita sehingga mendapatkan banyak keuntungan dan bisa bertahan. 

Terus-menerus Allah kasih kemudahan kepada orang-orang yang kaya itu dalam mengahsilkan uang dan harta. Sehingga akibatnya, dia semakin kaya raya. Tapi sekali saja Allah kasih kesulitan atau mala petaka, maka kekayaan itu bisa hilang dan lenyap seketika. Hilang sama sekali. Nggak bersisa. 

Semuanya mudah kok bagi Allah... 

Nah, kalau mau menjadi kaya atau dimudahkan kehidupannya, maka undanglah kebaikan Allah

Dengan cara apa? Banyak sekali. Bukan kapasitas saya untuk menjelaskan sih sebenarnya, tapi, dari beberapa yang saya pelajari dan baca, kemudahan dari Allah itu bisa datang kalau kita berbuat kebaikan: sedekah, shalat lima waktu, membantu orang, menjaga lingkungan, menyebarkan kebaikan, tidak menghujat, menghormati tetangga, berbakti kepada orangtua, dan sebagainya. 

Apakah benar begitu? Silakan saja dicoba. Nggak ada salahnya kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun