Anak kita yang nilai Matematikanya merah tadi, mungkin inilah hasil terbaik yang bisa ia dapatkan setelah berusaha sekuat tenaga. Inilah hasil terbaiknya setelah sebelumnya nilainya hanya 3 dan 4 saja.
Bahkan orang yang mabuk-mabukkan dan lebih banyak menghabiskan waktunya sia-sia itu, belum tentu ia masuk neraka. Jika Tuhan menghendaki, bisa saja seminggu kemudian, sebulan kemudian, atau setahun kemudian ia mendapatkan petunjuk, mendapatkan hidayah, lalu berubah menjadi orang yang beriman.
Who knows kan?
Pun begitu dengan orang yang keningnya hitam dan agamis sekali tadi, jangan bilang ia ahli syurga dulu, masa depannya masih panjang, dan selama masa itu, apa pun bisa terjadi.
Jika ia tetap istiqomah dan selalu on the God’s track, berarti ia adalah orang yang beruntung. Mudah-mudahan syurga.
Tapi, sekali lagi kita tidak pernah tahu masa depan.
Jadi, nilailah seseorang sewajarnya saja. tidak terlalu memuji-mujinya dan tidak terlalu menghinakannya. Juga pergaulilah semua orang dengan pergaulan yang baik.
Demikian.Â
Disclaimer: Tulisan ini diposting juga di BLOG PRIBADI penulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H