Mohon tunggu...
Bang Syaiha
Bang Syaiha Mohon Tunggu... Guru | Penulis | Blogger | Writer | Trainer -

www.bangsyaiha.com | https://www.facebook.com/bangsyaiha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hulk dan Orang-orang Terkuat di Dunia

12 Mei 2016   13:48 Diperbarui: 12 Mei 2016   14:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam film the Incredible Hulk atau di Avengers, kita melihat bahwa Robert Bruce Banner akan berubah menjadi hijau dan besar ketika ia diusili. Saat emosinya naik dan ia marah, maka respon tubuhnya demikian: otot-ototnya bertonjolan keluar, matanya melotot dan menjadi agak merah, serta bulat besar.

Bruce Banner berubah menjadi monster hijau yang mengerikan, menjadi Hulk.

Bahkan, dalam film itu, ia menjadi benar-benar tidak terkendali. Dengan tenaganya yang kian kuat, maka mudah saja ia menghancurkan apapun. Ia sulit dihentikan. Parahnya, saat seperti itu, ia tidak lagi mengenal mana teman dan mana lawan.

Pokoknya, apapun yang ada di depannya, akan dihajar atau dilemparkan entah kemana!

Mengerikan sekali, toh? Beruntungnya itu hanya ada di dunia fantasi saja. Tidak real. Mana ada orang yang bisa berubah menjadi demikian menyeramkan.

Tapi, sejatinya, sadar atau tidak, kita sebagai manusia juga demikian. Ketika kita marah, maka tubuh kita bereaksi. Otot-otot di badan kita akan menegang, rahang mengeras, tangan mengepal, dan mata menjadi bulat, melotot.

Well, sesekali, coba deh berkaca ketika sedang marah. Kalian akan mendapati bahwa wajah kalian pasti jelek sekali. Seperti monster, walau tentu tidak akan menjadi selebay Hulk.

Selain tubuh yang berubah demikian, saat marah kita juga sering kali melakukan hal-hal yang di luar nalar. Melakukan perbuatan yang lebih berani (jika tidak ingin berkata hal-hal nekat dan tidak gegabah).

Karena marah, ada seorang suami yang tega menyiram tubuh istrinya dengan minyak panas. Sebaliknya, ada juga seorang istri yang kalap memotong kemaluan suami karena kedapatan berselingkuh dengan orang lain di luar sana.

Baru-baru ini, kita juga mendengar ada seorang lelaki yang tega menghabisi nyawa ayah kekasihnya karena hubungan mereka tidak direstui. Si lelaki jengkel, ia marah, dan mengambil keputusan demikian, menikam seorang lelaki paruh baya yang diharapkan menjadi mertuanya.

Dalam rumah tangga, kemarahan juga sangat merusak.

Ada istri-istri yang ketika emosinya tersulut, mudah sekali bilang, “Kalau kamu nggak bisa jadi suami yang baik dan bertanggung jawab, sekarang kembalikan aku ke orang tuaku! Ceraikan aku!”

Eh, mendengar hal demikian, suami jengkel dan ikut-ikutan marah. Naik pitam. Berujar, “Yasudah, kalau begitu kamu saya ceraikan! Sana balik ke orang tua!”

Dia lupa, bahwa perkataan talak itu, mau dikatakan serius atau tidak, maka hukumnya tetap sah. Jadi jangan sembarangan berujar.

Masih banyak contoh lain. Buka saja situs-situs berita dan langsung ke kanal kriminalnya. Hampir semua tindak kejahatan yang terjadi, boleh jadi dilatar belakangi kemarahan.

Marah, apapun alasannya, tentu saja tidak baik. Agama Islam bahkan melarang keras. Sampai-sampai, ketika ada seorang pemuda yang datang kepada Rasulullah dan bertanya: “Wahai nabi, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan agar selamat di dunia dan akhirat!”

Rasulullah menjawab, “Jangan marah,” diulangi lagi sampai genap tiga kali, “Jangan marah.. Jangan marah..”

Dikisah lain, nabi juga pernah bertanya kepada para sahabatnya, “Coba kalian jelaskan, menurut kalian, siapa orang yang paling kuat di dunia ini?”

Setelah saling pandang dan celingukan, salah seorang diantara sahabat yang hadir berujar, “Orang yang paling kuat adalah dia yang bisa mengalahkan siapa saja!”

Sang nabi tersenyum, membenarkan, “Orang terkuat itu, bukanlah orang yang bisa mengalahkan siapapun. Tapi, orang terkuat itu adalah dia yang bisa mengendalikan amarahnya.”

Akhirnya, kita berlindung dan berdoa kepada Allah, semoga, siapapun kita: baik guru, penulis, blogger, orang tua, suami, istri, siswa sekolah, atau siapa saja, bisa terhindar dari kehinaan akibat kemarahan yang berlebihan. Semoga kita adalah orang terkuat itu, yang bisa menahan amarahnya dengan baik.

Banyak-banyaklah mengingat Allah dalam artian sadar bahwa Allah ada dan berpikirlah sekian kali setiap hendak melakukan perbuatan nista, termasuk marah.

Demikian.

Disclaimer: Tulisan ini diposting juga di BLOG penulis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun