Mengapa perempuan menyukai lelaki yang cerdas?
Simpel saja sebenarnya, lelaki adalah pemimpin keluarga, pengambil beragam kebijakan dan keputusan penting nantinya. Maka kecerdasan akal dan ketajaman pikiran menjadi poin penting yang tak bisa ditawar-tawar. Tak mengapa ia tidak bergelar sarjana misalnya, asal dia berpengaruh bagi orang banyak, keberadaannya disegani dan memberi manfaat, itu juga kecerdasan sosial yang kadang kala menjadi bahan pertimbangan perempuan.
Kedua, perempuan suka curhat dan berkeluh kesah, maka dia butuh lelaki yang memiliki keterampilan mendengar yang baik.
Saya ingat sekali, ketika kuliah dulu, ada seorang teman yang memiliki banyak kawan perempuan. Dia tidak tampan dan kaya raya, wajahnya biasanya malah terkesan sederhana. Ia berasal dari keluarga yang tak punya apa-apa. Ketika saya tanyakan, mengapa bisa demikian, dia jawab spontan, “Jadilah pendengar yang baik, maka gampang saja mendekati mereka.”
Menjadi pendengar yang baik itu gampang-gampang susah. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk sampai kesana. Pertama, ketika pasangan kalian hendak bercerita, maka segera ambil posisi siap mendengarkan. Jangan main ponsel atau mendengarkan sambil menonton televisi.
Kedua, buatlah kontak mata. Dengarkan pasangan kalian bercerita dan berkeluh kesah sambil menatap matanya dalam-dalam. Pandanglah dengan pandangan bersahabat. Ketiga, berikan respon kecil yang bijak. Simpel saja sebenarnya, ketika mendangarkan, kalian mungkin bisa mengangguk-anggukkan kepala, tanda bahwa kalian setuju dan berempati.
Keempat, ajukan pertanyaan yang tepat. Tapi ingat, jangan sampai pertanyaan itu memotong cerita pasangan kalian. Kelima, bersikaplah yang benar agar pasangan kalian antusias menyelesaikan ceritanya hingga tuntas.
Jika kelima tips dan trik menjadi pendengar yang baik ini bisa diterapkan, maka mudah saja memikat hati perempuan, begitu kata teman saya dulu.
Ketiga, mengapa seorang perempuan cantik mau berpasangan dengan lelaki berwajah biasa? Apakah dia diguna-guana atau rabun mata? Tidak. Percayalah, lelaki yang kalian anggap berwajah biasa itu pasti punya kelebihan yang banyak. Boleh jadi memiliki tanggung jawab yang lebih, berani meminta ia baik-baik ke orang tua, dan sudah berpenghasilan.
Nah, siapapun perempuannya, jika diminta memilih antara lelaki tampan yang masih pengangguran dan pengecut –cuma berani bilang cinta dan mengajak pacaran saja, dengan lelaki berwajah biasa tapi sudah bekerja dan berani datang ke orang tua, pasti yang kedua lah yang akan dipilihnya.
“Lagian, emang bisa kenyang hanya dengan modal wajah ganteng? Nggak, Bang!”