Mohon tunggu...
Bang Shod
Bang Shod Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Melakukan apa yang menimbulkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nihilisme

17 Mei 2023   14:56 Diperbarui: 17 Mei 2023   15:23 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

idntimes.com
idntimes.com

Albert camus seorang filsuf menyatakan hal ini dalam tulisan yang ia tulis yaitu LE MYTHE DE SISYPHE. Disana ia menceritakan tentang seorang raja yang dihukum mendorong batu seumur hidup, selamanya. Jadi seorang raja ini akan mendorong batu sampai ke puncaknya kemudian jika batu itu sudah sampai ke puncak maka batu tersebut akan menggelinding lagi kebawah, dan jika batu itu sudah sampai dibawah, maka raja ini akan kembali kebawah dan raja kemali mendorong batu menuju ke atas puncak, Dan kejadian ini akan berlansung selama hidupnya, sampai raja itu mati. 

Kata Albert camus realita kehidupan kita sama halnya seperti cerita tersebut, hari senin mungkin kita sedih karena dimarahi orang tua, misal karena nilai kita jelek, dan hari selasa mungkin kita akan senag karena mendapatkan uang jajan lebih dari orang tua karena membantu pekerjaan nya, rabu ya mungkin kita masih senang karena uang yang kemarin masih ada dan bisa makan-makan sama teman-teman, dan hari kamis mungkin kita sedih lagi, hal ini sama dengan seorang raja yang mendorong batu ke atas puncak tadi karena bahwa Ketika mendorong batu tadi dia merasa hidupnya penuh dengan tekanan ketika mendorong batu itu.

Tapi Ketika batu itu sudah sampai di puncak si raja ini sudah mulai senang dan puas, namun kehidupan seorang raja ini akan merasa tertekan lagi Ketika batu nya menggelinding kebawah lagi, dan akan merasa senang Ketika batu itu sudah sampai ke puncak, dan begitu seterusnya berputar seperti siklus sampai dia mati. Inilah nihilism yang di kemukakan oleh Albert camus dan menurut camus hal yang harus kita lakukan bukan menyerah dan tidak mendorong batu itu lagi.

Tapi justru kita harus menerima kenyataan bahwa hidup ini memang tidak ada arti nya, emang siklus nya begitu-begitu saja, dan move on "ya udah kita tetap dorong batu nya" karena jika kita tidak mendorongnya kita tidak akan merasakan heppy tekanan lagi seumur hidup kita, dan hanya cukup menerima dan move on lah, kita bisa memliki meaning dalam hidup, jadi tidak ada alasan lagi untuk depresi dalam arti hidup, jika hidup ada arti nya berarti bagus, tapi jika tidak ada artinya "ya udah gitu". Toh semua orang akan mati, toh kita bisa enoy dalam hidup kita selama kita masih punya kemampuan untuk hidup.

"JIKA KITA TIDAK PERCAYA APAPUN, JIKA SEMUA HAL TIDAK BERMAKNA, DAN JIKA KITA TDAK TERIKAT DENGAN DOGMA APAPUN, MAKA SEMUA HARUSNYA MENJADI POSSIBLE UNTUK DILAKUKA.

DAN TIDAK ADA ALASAN UNTUK KAMU MELAKUKAN HAL YANG SEBENARNYA BERARTI UNTUK KEPRIBDIAN KAMU, KAMU BISA EMBUAT ARTI DALAM KEHIUPANMU. KARENA MA DLAM HIDUP INIIDAK ADA ARTINYA, DAN DIRI KITA SENDLAH YG BIA MENEMKAN ARTINYA. 

-Albert camus-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun