Aksi Heroik di Lapangan Becek: Kabupaten Bungo Amankan Juara Tiga Gubernur Cup 2025

Stadion Tri Lomba Juang di Kota Jambi menjadi 'panggung drama' bagi dua tim sepak bola yang penuh perjuangan. Sabtu sore (18/01/2025), setelah hujan reda, Gubernur Cup 2024 mempertemukan Kabupaten Bungo dan Muaro Jambi, dalam laga perebutan tempat ketiga. Lapangan yang becek, disusupi genangan air, seolah menantang setiap langkah dan taktik yang ingin mereka hadirkan. Tak ada yang mudah dengan kondisi tersebut, namun semangat tak pernah surut.

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, kedua tim langsung tancap gas, mencari celah untuk unggul. Muaro Jambi tampil lebih dulu memecah keheningan, mencetak gol melalui tendangan terarah dari pemain nomor punggung 4 pada menit ke-13. Dengan sebuah long ball yang membelah pertahanan Bungo, ia menggiring bola ke arah kanan gawang, menyarangkan bola mendatar yang tak mampu dijangkau kiper. Suasana di lapangan berubah, namun Bungo tak lama terdiam dalam keterpurukan.

Tak butuh waktu lama, di menit ke-20, Ridho Melana Saputra dari Bungo menjawab dengan tendangan bebas dari sektor kanan lapangan. Bola meluncur indah melewati jangkauan kiper, membawa kedudukan kembali seimbang 1-1. Rasa tak puas memaksa Bungo melangkah lebih jauh, tak ingin berhenti di sana. Dua menit berselang, sebuah tendangan bebas dari sisi kiri kotak penalti diterima dengan sempurna oleh pemain nomor punggung 9 yang menyundul bola dengan akurat, membawa Bungo unggul 2-1. Ketegangan di babak pertama terasa begitu dekat, namun skor tersebut bertahan hingga jeda.

Babak kedua dimulai dengan intensitas yang tak kalah tinggi. Bungo semakin menggila, menunjukkan dominasi mereka di lapangan. Kapten mereka, pemain nomor punggung 9, kembali menunjukkan ketajaman instingnya. Di menit ke-50, umpan crossing dari kanan tak mampu dipotong oleh bek Muaro Jambi, bola lepas dan disambut dengan sontekan maut yang mengubah kedudukan menjadi 3-1. Keunggulan Bungo semakin tak terkejar.

Namun, Muaro Jambi tak menyerah begitu saja. Di menit ke-56, sebuah solo run dari pemain mereka dihalangi oleh kiper Bungo di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih, memberi kesempatan bagi tim yang juga populer dengan sebutan 'Laskar Bujang Mudo' untuk memperkecil ketertinggalan. Protes keras pun mewarnai situasi, pertandingan sempat terhenti selama lebih dari 5 menit, namun keputusan hakim lapangan tetap tak berubah. Sayang, tak ada keberuntungan bagi Muaro Jambi di sana. Eksekusi penalti dengan tendangan lemah, mendatar ke sudut kanan dengan mudah  ditangkap oleh kiper Bungo. 

Punggawa Bungo terus menekan, meski sejumlah peluang emas mereka terbuang percuma. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap bertahan 3-1 untuk kemenangan Bungo. Laskar Kota Lintas (julukan Kabupaten Bungo) berhasil meraih posisi ketiga, menggenggam kemenangan yang tak hanya diraih dengan kaki, namun dengan hati yang tak pernah lelah berjuang di tengah rintik hujan dan lapangan yang tak bersahabat.