Di sudut kota Samarinda, tepatnya di Loa Janan Ilir, sebuah langkah kecil telah diayunkan untuk membangun harapan besar. Green Poin Soccer School (GPSS), yang resmi dibuka pada 11 Januari 2025, tidak sekadar menjadi wadah pelatihan sepak bola, tetapi juga sebuah rumah bagi mimpi anak-anak. Mimpi yang sering kali terhenti oleh keterbatasan, kini mendapat ruang untuk tumbuh dan bersinar.
Dengan semangat inklusivitas, GPSS membuka pintunya bagi semua, termasuk anak-anak dari keluarga kurang mampu dan yatim/piatu, untuk bergabung tanpa biaya. Komitmen ini adalah cermin empati yang melekat pada filosofi sekolah tersebut, bahwa setiap anak berhak untuk bermimpi, tanpa memandang latar belakangnya.
Pembinaan dengan Sentuhan Karakter
GPSS mengadopsi pendekatan holistik dalam membina para pemain muda. Program pelatihannya terbagi menjadi dua kategori, yakni untuk usia 5-12 tahun dan 16-18 tahun. Malik, pelatih kelompok usia dini, percaya bahwa fondasi keterampilan sepak bola harus ditanamkan sejak awal dengan pendekatan terarah dan penuh kasih.
"Kami tidak hanya melatih teknik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan keberanian," ujar Malik. Pendekatan ini tidak hanya membentuk pemain yang handal, tetapi juga manusia yang tangguh.
Sementara itu, Aswan, yang memimpin pelatihan kelompok remaja, menekankan pentingnya pengembangan taktik dan mental. Ia menyebutkan bahwa tujuannya adalah untuk mempersiapkan pemain secara fisik dan mental, membangun atlet yang tangguh di lapangan dan memiliki karakter yang kuat.
Fasilitas Modern untuk Masa Depan Cerah
Latihan berlangsung di Mini Soccer Green Poin, lapangan berstandar modern dengan rumput berkualitas dan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak. Fasilitas ini adalah simbol dedikasi GPSS untuk menyediakan ruang terbaik bagi tumbuhnya talenta sepak bola muda.
Dengan melibatkan pelatih berpengalaman, kurikulum adaptif, serta fasilitas memadai, GPSS berupaya membangun identitas sepak bola khas. Filosofinya sederhana namun mendalam: teknik, taktik, karakter, fisik, dan mental adalah pilar utama pembinaan berjenjang. Tujuannya jelas, mencetak pemain berkualitas yang mampu bersaing di level nasional hingga global.
Harapan yang Mengakar pada Mimpi
Dalam langkah-langkah kecil yang mengitari lapangan hijau, terlihat wajah-wajah penuh harapan. Anak-anak yang berlari mengejar bola tidak hanya sedang mempelajari permainan, tetapi juga mengejar mimpi besar yang selama ini terasa jauh. Mereka membangun harapan, bukan hanya untuk sepak bola, tetapi juga untuk hidup yang lebih baik
Di balik gerimis yang sering menemani sesi latihan, terlihat pancaran semangat yang tak padam. Green Poin Soccer School tak hanya mencetak pemain sepak bola, tetapi juga memberikan pelajaran penting tentang keberanian bermimpi dan bekerja keras untuk mencapainya.
Inilah langkah kecil dengan dampak besar, untuk sepak bola Indonesia, untuk masa depan anak-anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H