Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Pengacara - Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prognosis Eksistensi dan Masa Depan Polri di Era Presiden Prabowo

2 Oktober 2024   23:05 Diperbarui: 3 Oktober 2024   12:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi Gambar: Polisi membubarkan massa, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta (Kompas.com)

Di tengah berkembangnya konsep Human Security yang menekankan pada perlindungan individu dari berbagai ancaman non-tradisional seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim, Polri harus mampu memperluas peran mereka dari sekadar penegakan hukum menjadi lembaga yang lebih responsif terhadap isu-isu sosial yang kompleks. 

Pemerintahan baru nanti kemungkinan bakal menghadapi tekanan dari masyarakat untuk lebih memperhatikan isu-isu kesejahteraan rakyat, termasuk penanganan konflik agraria, pelanggaran HAM, dan kejahatan terhadap lingkungan.


Polri harus mampu beradaptasi dengan pendekatan yang lebih humanis dan inklusif, berfokus pada pencegahan konflik dan penyelesaian masalah melalui mediasi dan dialog. Pendekatan Community Policing (pemolisian masyarakat) akan menjadi semakin penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Jika Polri gagal merespons isu-isu ini dengan baik, ada risiko meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat, yang bisa mengancam legitimasi Polri sebagai institusi penegak hukum.

Tantangan Reformasi dan Transparansi

Reformasi di tubuh Polri akan menjadi isu penting selama pemerintahan Prabowo. Publik terus mendesak agar Polri menjadi institusi yang lebih transparan, profesional, dan bebas dari praktik korupsi. 

Presiden Prabowo akan dihadapkan pada tantangan besar untuk memastikan reformasi kepolisian berjalan sesuai harapan publik, terutama dalam hal peningkatan akuntabilitas dan efisiensi.

Meningkatnya pengawasan masyarakat dan media terhadap kinerja Polri akan menjadi faktor penting dalam menjaga integritas lembaga ini. Pemerintah Prabowo harus memperkuat mekanisme pengawasan internal dan eksternal untuk meminimalisir penyalahgunaan wewenang serta pelanggaran etik di dalam tubuh Polri.

Politik dan Netralitas Polri

Dalam dinamika politik di Indonesia, tantangan terbesar Polri adalah menjaga netralitas mereka dari pengaruh politik. Masa pemerintahan Prabowo mungkin akan dipenuhi dengan berbagai tekanan politik, baik dari pihak oposisi maupun internal koalisi pemerintahan. Polri harus mampu berselancar dengan menjaga diri agar tidak terseret dalam kepentingan politik praktis yang bisa mengganggu tugas utama mereka sebagai penegak hukum yang netral.

Kebijakan terkait pemberantasan korupsi, misalnya, akan menjadi ujian besar bagi netralitas dan profesionalisme Polri. Jika ada persepsi bahwa Polri menjadi alat politik atau bertindak tidak adil dalam menegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintahan, maka kepercayaan publik terhadap Polri akan menurun.

Isu HAM dan Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun