Manusia tanpa air bagai sebuah rumah tanpa fondasi, aku dan air ialah dua objek yang berbeda namun ada kemiripan yang mewakili dua sifat yang hampir sama. Air memilik sifat untuk penuhi semua ruang dan aku memiliki sifat untuk penuhi semua kebutuhan, tak lepas dari sudut pandang penulis bahwa manusia dan air  memiliki kesamaan dalam berkehidupan untuk bertahan hidup "survive".Â
Tuhan benda dan manusia, ketiga konsep ini sangat berperang penuh dalam menjaga kelestarian sumber mata air yang ada di alam. Benda hidup/benda mati keduanya berhubungan dengan air, Â diantaranya: tanah, ia tak mau kering dan lekang sebab selalu di bawa terik matahari oelhnya itu ia membutuhkan air yang banyak sama halnya dengan, pohon/tumbuhan, ia tak mau layu dan gugur karena sering terkena matahari.
Keduanya memiliki kebutuhan yang sama untuk tetap hidup, dan hal yang tak lazim ialah manusia yang artinya manusia pada dasarnya sudah tentu sangat membutuhkan air untuk menghilangkan dahaganya ataupun hal2 lain yang diperlukan di dalam rumah/lingkungan rumah, untuk kelangsungan hidup manusia yang ada didalamnya.
Manusia dituntut keras oleh alam untuk selalu melestarikan sumber daya ekosistemnya yang ada, dan ketika hal ini sudah harus menjadi tanggung jawab manusia, maka yang perlu dilestarikan/dijaga ialah mengontrol dengan baik sumber mata air yang berada di lingkungan atau yang berada di pegunungan atau yang berada di daerah ketinggian dan dataran rendah dengan mekanisme penghijauan/penanaman pohon dengan baik
Jika pesan ini tersampaikan pada kesadaran manusia secara individu maupun kelompok  untuk mengolah keseimbangan alam dengan baik, maka kelangsungan ekosistem flora/fauna, air dan manusia akan menjadi seimbang dan inovatif. ekosistem ini saling mengikat dan menjadi satuan rantai makanan yang harus dilihat oleh perilaku manusia secara individu maupun kelompok yang sangat tidak lepas dari rantai ekosistem tersebut.
Kacamata penulis dari perspektif air dan aku  yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari manusia itu sendiri ialah sebagai makhluk omnivora merupakan tingkatan tertinggi dalam jaring-jaring makanan, Seperti yang kita ketahui bahwa seluruh materi di muka bumi ini ada dalam satu siklus. Dalam ilmu ekologi dijelaskan bahwa makanan yang kita konsumsi merupakan untaian materi dari makhluk hidup lain mulai dari produsen, konsumen primer, hingga konsumen sekunder atau tersier.Â
Dengan demikian, manusia yang vegetarian akan memerlukan lebih sedikit sumber daya alam dibandingkan dengan manusia yang non-vegetarian. Hal ini karena vegetarian memerlukan lebih sedikit sumber daya semisal lahan untuk peternakan, air, dan pakan ternak sehingga meminimalisasi kesulitan sumber pangan, namun hal ini secara universal manusia itu sendiri tidak lepas dari unsur air itu sendiri. Air juga bisa diartikan sebagai sebuah senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hydrogen) yang berikatan dengan unsur O2 (oksigen) yang kemudian menghasilkan senyawa air (H2O).Â
Senyawa ini yang banyak ditemukan di Bumi. Lapisan air yang menyelimuti Bumi ini disebut dengan hidrosfer oleh karena itu pandangan penulis mengenai air ini ialah suatu unsur yang dapat memberikan oksigen yang baik pada manusia untuk menghirup udara segar yang nantinya di keluarkan dari tumbuhan, yang jika pada malam hari tumbuhan itu akan mengeluarkan oksigen yang sifatnya beracun  dan siang hari ialah fungsinya tumbuhan tersebut memberikan udara segar, maka dari kedua fungsi ini sangatlah berkaitan dengan air sebab tumbuhan tidak akan hidup dan melakukan fotosintesis tanpa ada penyimpanan unsur air dalam kandungan tumbuhan/pohon tersebut.Â
Dari sinilah kita dapat melihat bagaimana keseimbangan kehidupan atau kelangsungan hidup manusia dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ekosistem alam serta cara bekerjanya tanpa menggunakan alat,teknologi dan hal-hal yang sifatnya menghancurkan ekosistem sumber daya alam dengan begitu maka kualitas hidup manusia akan lebih terjamin untuk masa muda dan masa tua, sehingga hidup sehat yang dijalani oleh manusia akan terasa sampai ke anak cucu yang nantinya menjadi toloak ukur kedepan kehidupan alam yang lestari dan memberikan kelayakan berkehidupan di berbagai lingkungan yang sehat. Â
jika aku dan air memiliki sifat untuk menjaga pelestarian lingkungan dengan baik, sehat, seperti apa yang tertulis diatas maka semua manusia akan melestarikan logika yang tak beda jauh dengan aku dan air, maka air, benda, dan manusia akan menjadi sepasang rantai makanan yang tak dapat dipisahkan dan ia  hidup dalam kehidupan manusia selayaknya manusia hidup berkelompok dengan rumah dan lingkungannya. Â
penulis: Akbar Daud_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H