Dilansir dari kompas.com yang bersumber dari data Climate Change Post, setidaknya ada 4 penyebab banjir di kota-kota besar:
1. Peningkatan frekuensi hujan yang intens. Ini diperkirakan akan memburuk seiring perubahan iklim.
2. Tingkat pembangunan yang tinggi hingga meningkatkan permukaan keras yang menyebabkan hilangnya wilayah resapan air.
3. Saluran air yang tidak dipelihara secara memadai.
4. Kapasitas saluran air yang tidak memadai untuk menerima peningkatan limpasan air.
Melihat poin di atas, rasa-rasanya banjir akan lebih mudah diminimalisir jika kita mampu mengontrol serta memetakan pembangunan yang lebih baik lagi dengan memperhatikan keberadaan saluran air dan sumber resapan. Mengingat fakta bahwa banjir semakin tahun semakin meningkat khususnya di kota-kota besar, selaras dengan semakin banyaknya bangunan-bangunan yang didirikan.
Lain halnya di kota, di daerah pedesaan justru dihadapkan oleh bencana longsor yang kerap terjadi secara tiba-tiba. Selain karena faktor alam, ulah manusia yang melakukan penebangan pohon di area lereng, tebing, gunung, atau bukit yang berfungsi menyerap air turut serta dalam menambah faktor penyebab terjadinya bencana ini.
Rasulullah SAW bahkan berdo'a ketika hujan turun, sebagaimana yang diriwayatkan HR. Bukhari No. 1032 yang berbunyi, Â "Allahuma shoyyiban naafi'an." Artinya: "Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang membawa manfaat." Doa ini sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar menurunkan hujan yang bermanfat, tidak hanya bagi manusia saja, tetapi bagi seluruh makhluknya.
Hujan pada dasarnya merupakan rezki yang diberikan kepada manusia, sehingga kita patut mensyukurinya sebagai bagian dari pada nikmat-Nya. Firman Allah dalam QS. Al An'am ayat 99, berbunyi:
"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman."
Banjir dan tanah longsor yang diakibatkan oleh faktor alam merupakan ujian bagi Allah kepada ummatnya agar senantiasa bersabar menghadapi musibah tersebut. Namun, jika banjir dan tanah longsor yang terjadi justru akibat perbuatan manusia, mungkin saat ini kita bersama-sama saling mengintropeksi diri dan merubah perilaku kita agar lebih baik lagi, terutama sikap kita terhadap alam. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ar-Rum ayat 41, yang berbunyi: