Mohon tunggu...
Muh. Ruslim Akbar
Muh. Ruslim Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Instagram @muhruslimakbar

Menulis untuk mengekalkan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menilik Makna Siri' Na Pacce pada Jersey PSM Makassar

16 Desember 2021   19:32 Diperbarui: 16 Desember 2021   19:53 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi para pecinta sepak bola Indonesia, tentu sudah sangat mengenal salah satu klub terbaik dan bahkan tertua yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, PSM Makassar. 

Klub sepakbola berjuluk tim juku eja (ikan merah) yang berdiri sejak tahun 1915 ini, menjadi satu-satunya klub asal pulau sulawesi yang mampu berbicara banyak dan masih eksis di kompetisi tertinggi Indonesia. 

Bahkan dalam perjalanannya telah menorehkan berbagai macam prestasi di kancah sepakbola domestik hingga mampu berlaga di kompetisi level Asia, dengan ciri khas permainannya yang keras. 

Namun kali ini saya tidak akan membahas terkait performa anak asuh Syamsuddin Batola di atas lapangan hijau yang dalam beberapa pertandingan terakhir sangat sulit mendapatkan kemenangan, melainkan kostum yang mereka kenakan saat bertanding di kompetisi Liga 1.

Jika diperhatikan secara cermat kostum yang mereka gunakan pada musim ini tepatnya musim 2021/2022, terdapat tulisan kecil yang tersemat di bagian belakang yang layak untuk dibahas, yaitu tulisan siri' na pacce. 

Bagi orang Sulawesi Selatan tentu sangat paham betul jika membaca atau pun mendengar makna kalimat tersebut. Makna yang sejak dulu ditanamkan dan dijunjung tinggi dalam diri masyarakat Sulawesi Selatan sebagai sesuatu yang mesti dipegang dimanapun kaki mereka dipijakkan. 

Dengan kata lain, peran siri' na pacce sebagai budaya luhur memiliki pengaruh yang cukup besar dalam aktivitas masyarakat Sulawesi Selatan.

sumber: Lazada.com
sumber: Lazada.com

Lantas, kalimat tersebut tentu masih menjadi pertanyaan besar dan terasa asing di benak orang-orang yang sejatinya bukan berasal dari pulau Sulawesi tentang makna pentingnya siri' na pacce bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan istilah tersebut tidak sepopuler kalimat "ewako" yang kerap kali terdengar di berbagai media nasional.

Walau tidak sepopuler jargon "ewako", istilah siri' na pacce bukan hanya kalimat biasa tanpa makna, namun juga telah menjelma menjadi istilah dan slogan yang begitu sakral bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan boleh saya katakan, untuk mencapai siri' na pacce, perilaku ewako (berani lawan) merupakan esensi utama untuk mewujudkannya. 

Dalam budaya Sulawesi Selatan yang meliputi Bugis, Makassar, Mandar, dan Tana Toraja, istilah siri' na pacce merupakan sebuah jargon yang mencerminkan identitas serta watak orang Sulawesi Selatan. 

Siri' memiliki arti rasa malu atau harga diri. Sementara pacce yang dalam bahasa Bugis disebut juga pesse' memiliki arti pedih, pedas, keras, dan kokoh dalam pendirian. 

Jadi pacce merupakan kecerdasan emosional untuk turut merasakan kepedihan atau kesusahan individu lain dalam suatu komunitas (rasa solidaritas dan empati).

Kata siri' juga mengandung makna rasa malu yang terurai dalam dimensi-dimensi harkat dan martabat manusia. Rasa dendam (dalam hal-hal yang berkaitan dengan kerangka pemulihan harga diri yang dipermalukan). Jadi siri' merupakan hal yang tabu bagi masyarakat Bugis-Makassar dalam interaksinya dengan orang lain. 

Sementara kata pacce atau pesse merupakan konsep yang membuat suku ini mampu menjaga solidaritas kelompok dan mampu bertahan di perantauan serta disegani oleh orang lain. 

Dalam disertasi yang ditulis oleh Laica Marzuki pada tahun 1995 menyebut bahwa pacce sebagai prinsip solidaritas dari individu Bugis-Makassar dan menunjuk prinsip getteng, lempu, acca, dan warani (tegas, lurus, pintar dan berani) sebagai empat ciri utama yang menentukan ada tidaknya siri'. 

Pada akhirnya, sikap perilaku siri' na pacce dapat diaktualisasikan bukan hanya bagi masyarakat Sulawesi Selatan saja, hal ini karena di dalamnya mengandung makna yang positif sehingga dapat diterapkan di berbagai sendi kehidupan manusia, termasuk untuk urusan sepak bola.

Penulis: Muh. Ruslim Akbar (ig @muhruslimakbar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun