Sebagaimana yang dijelaskan dalam wikipedia, fobia merupakan kondisi keterbatasan karena dorongan kecemasan dan ketakutan akan sesuatu. seseorang yang mengidap fobia tentu saja akan menghambat ruang gerak mereka.Â
Hal ini disebabkan karena pengidap fobia akan mengalami perasaan cemas ketika berhadapan dengan hal-hal atau objek yang akan membuatnya merasa ketakutan atau tidak nyaman.Â
Adapun penyebab seseorang mengidap fobia tertentu dikarenakan berasal dari pikiran akan hal-hal buruk yang akan menimpa mereka, serta peristiwa buruk yang pernah terjadi di masa lalu.
Jenis-Jenis fobia yang biasa kita temukan pada sebagian orang, misalnya fobia terhadap ketinggian atau biasa disebut akrophobia. Pengidap akrophobia akan merasa panik dan cemas ketika berada di tempat ketinggian.Â
Begitu pun dengan nyctophobia, pengidap fobia ini akan merasa takut secara berlebihan jika berada di tempat atau ruang yang gelap tanpa cahaya. Dan masih banyak jenis-jenis fobia yang bisa kita temukan dan pelajari baik dari buku maupun internet.
Berbicara soal internet, ternyata sebagian orang mengalami ketakutan akan segala sesuatu yang berhubungan dengan komputer baik secara offline maupun saat terhubung ke dalam jaringan internet.Â
Fobia ini disebut juga cyberphobia. Tentu saja pengidap fobia ini akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi di era teknologi dewasa ini, di mana setiap orang dituntut untuk memahaminya baik dalam rangka untuk berkomunikasi maupun dalam pekerjaan sehari-hari.
Pada artikel kali ini, saya akan mencoba mengkombinasikan pandangan sains dalam mengatasi fobia secara umum serta analisis saya secara pribadi jika hal tersebut dikaitkan dengan pengidap cyberphobia. Berikut ulasannya.
1. Memahami Pentingnya Komputer dan Internet
Baik komputer maupun Internet, merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Jika komputer digunakan untuk bekerja, maka internet digunakan untuk mengumpulkan data serta mencari bahan informasi apapun sesuai dengan kebutuhan kita.Â
Dengan memahami manfaat yang akan diperoleh jika kita mampu menguasai dan mengoperasikan keduanya, maka kita akan terbebas dari perasaan cemas ketika berhadapan dengan komputer.
2. Menggunakan Biofeedback
Biofeedback merupakan alat yang digunakan agar tubuh mampu merasakan hal-hal seperti detak jantung, nafas, serta aktivitas-aktivitas otot. Sehingga tubuh akan menjadi lebih rileks serta mampu melihat respons stres diri.
3. Membiasakan Diri Menggunakan Komputer dan Internet Setiap Hari
Dengan membiasakan diri menggunakan komputer dan internet setiap hari, maka otak akan terbiasa untuk menghadapi fobia tersebut secara berulang-ulang.Â
Sehingga, sedikit demi sedikit otak kita mampu beradaptasi serta mengurangi kecemasan berlebih ketika berada di depan komputer.
4. Menggunakan Komputer Bersama dengan Teman-Teman
Fobia sulit dihilangkan tanpa adanya bantuan dari orang-orang di sekitar. Kita bisa mencoba meminta bantuan kepada teman-teman untuk belajar atau bermain komputer bersama-sama.Â
Kita bisa memanfaatkan berbagai jenis game online sebagai media untuk bermain bersama dengan teman-teman. Sehingga kita terbiasa dengan hal tersebut.
5. Bergabung dengan Kelompok yang Juga Memiliki Cyberphobia
Berteman dengan orang-orang yang memiliki cyberphobia akan membuat kita merasa lebih percaya diri lagi dalam menghadapi fobia tersebut. Hal ini tentu saja akan sangat membantu dalam menghadapi fobia bersama-sama sehingga akan mengurangi perasaan cemas yang berlebihan.
6. Konsultasi ke Dokter
Beberapa metode yang saya paparkan di atas tidak serta merta mampu menyembuhkan fobia terhadap komputer dan internet. Cara lain yang bisa kita coba tentu saja dengan berkonsultasi ke dokter. Beberapa obat juga dapat digunakan untuk mengatasi perasaan cemas yang berlebihan.
 7. Mengenal Lebih Dekat Tentang Komputer dan Internet
Kita bisa mempelajari sejarah lahirnya komputer dan internet, komponen-komponennya, serta manfaat yang bisa kita dapatkan serta dampak negatif jika kita salah menggunakannya.Â
Dengan memahami semuanya, ketakutan-ketakutan yang muncul ketika berhadapan dengan komputer bisa sedikit berkurang karena kita telah memahami batasan-batasan yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh komputer.
***
Terakhir, penulis ingin menyampaikan bahwa hampir semua orang memiliki rasa takutnya masing-masing, namun bukan berarti hal tersebut membuat kita tidak bisa berkembang. Menghadapi rasa takut itu adalah obat dari rasa takut itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H