Mohon tunggu...
BANG RIS
BANG RIS Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Psikolog kementerian hukum dan HAM

Menilai kondisi mental narapidana

Selanjutnya

Tutup

Politik

akar pemikiran politik gusdur

24 Desember 2024   09:19 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:19 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gus Dur memiliki pandangan bahwa politik harus melayani kepentingan rakyat, bukan elite. Sebagai pemimpin, ia kerap menggunakan pendekatan budaya dan kearifan lokal untuk menyelesaikan masalah politik. Ia percaya bahwa nilai-nilai lokal, seperti gotong-royong dan musyawarah, bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa.

Pemikiran nasionalisme Gus Dur juga mencerminkan upayanya untuk menjaga keutuhan bangsa. Ia sering mengingatkan pentingnya persatuan dalam keragaman, sebagaimana tertuang dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika."

5. Warisan Pemikiran Gus Dur

Hingga kini, pemikiran politik Gus Dur tetap relevan dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia mengajarkan bahwa politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan alat untuk memperjuangkan kemanusiaan, keadilan, dan keberagaman.

Gus Dur adalah simbol bagaimana tradisi Islam dan modernitas dapat berjalan beriringan. Akar pemikirannya mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk melindungi semua rakyatnya, tanpa memandang perbedaan.

Penutup

Akar pemikiran politik Gus Dur adalah perpaduan harmonis antara tradisi Islam, wawasan global, dan nilai-nilai kebangsaan. Pemikiran ini bukan hanya relevan untuk masa lalu, tetapi juga menjadi landasan bagi masa depan politik Indonesia. Gus Dur mengingatkan kita bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan anugerah yang harus dirawat dengan kebijaksanaan dan cinta kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun