Mohon tunggu...
Ray Kurnia
Ray Kurnia Mohon Tunggu... -

Teacher, Writer, suka berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memilih Sekolah Untuk Sang Buah Hati

28 Juni 2011   07:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMILIH SEKOLAH UNTUK SANG BUAH HATI

Bulan Juni adalah waktu puncak dimana orangtua yang memilik anak usia sekolah dari mulai Taman Bermain (Play group), kelas I, VII dan dan kelas X menentukkan pilihan kemana mereka akan menyekolahkan anaknya. Meskipun mungkin sebagian orang tua sudah mendapatkan sekolah pilihan bagi buah hati tercintanya. Memilih sekolah bagi putera-puteri Anda memang bukanlah persoalan sederhana. Terlebih pada saat ini orang tua siswa dihadapkan pada banyak pilihan.

Jika beberapa tahun yang lalu, orangtua banyak disuguhi iklan sekolah swasta dengan iming-imingi slogan ”Sekolah Nasional Plus”, ”Sekolah Internasional” dll. Akhir-akhir ini, seiring perubahan kebijakan pendidikan yang diberlakukan pemerintah, orang tua juga diperkenalkan pada istilah sekolah (negeri) Bertaraf Internasional (SBI), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Sekolah Standar Nasional (SSN) atau Sekolah Reguler

Kalau saja tidak jeli dan hati-hati, tentu saja hal ini dapat membingungkan orang tua yang hendak memilih sekolah buat putera-puterinya. Jika kita salah memilih sekolah bisa berakibat bagi masa depan pendidikan anak-anak. Alih-alih memberikan pendidikan yang baik bagi sang anak, justru dapat menimbulkan masalah, tidak saja untuk perkembangan pendidikan anak-anak di masa depan tapi juga masalah bagi kantong orang tua.

Berikut pertimbangan yang mungkin dapat dijadikan acuan bagi orangtua yang hendak menyekolahkan anaknya, (berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru dan beberapa kali meliput profil beberapa jenis sekolah) :


  1. Mencari informasi tentang profil sekolah (masuk dalam kategori apa? Sekolah Reguler, SSN, RSBI atau SBI jika yang anda tuju adalah sekolah negeri. Sekolah dengan label RSBI dan SBI tentu lebih memerlukan banyak biaya, pihak sekolah juga mengklaim kualitas pembelajarannya lebih unggul. Jika yang dituju sekolah swasta, pelajari profil PENDIRI atau PEMILIK sekolah yang bersangkutan. Hal ini penting sebagai antisipasi awal terhadap permasalahan kelembagaan yang mungkin timbul di kemudian hari. Termasuk di dalamnya status hukum lembaga pendiri dan kepemilikan lokasi sekolah.
  2. Mempelajari VISI dan MISI sekolah, hal ini untuk menghindari terjadinya ’gap’ atau kesenjangan dengan visi dan misi pribadi kita dalam menyekolahkan anak. Apakah kurikulum dan model pembelajaran yang diterapkan cocok atau tidak sesuai dengan visi misi orang tua murid, terutama jika mau memasukkan anak di sekolah swasta.
  3. Jangan terpukau dengan MEGAHNYA GEDUNG dan FASILITAS sekolah serba lengkap dan wah. Gedung yang megah dan fasilitas yang komplit tidak otomatis membuat siswa jadi luar biasa.
  4. Mempelajari dan mengecek STATUS sekolah. Jika sekolah mengklaim sebagai sekolah nasional plus maka harus ada akreditasi dari Depdiknas dan akreditasi resmi dari lembaga internasional yang mengeluarkan sertifikasi.
  5. Mengenali profil GURU dan pengajar, mengingat guru sebagai faktor utama pada sebuah sekolah, selain itu sebagai orangtua sudah tentu akan lebih nyaman ketika kita yakin bahwa anak kita dibimbing oleh guru yang berpengalaman, kompeten dan profesional di bidangnya.
  6. Hindari pandangan bahwa sekolah berkualitas harus banyak guru asingnya. Atau expatriate yang mengajar. Padahal, adanya expatriate tidak otomatis memberi jaminan mutu dan jaminan pengakuan Internasional. Tak jarang guru lokal jauh lebih kompeten di banding guru asing.
  7. Jangan mudah percaya dengan IKLAN atau PROMOSI yang dilakukan pihak sekolah, memilih sekolah berbeda dengan membeli barang. Kritislah terhadap model dan materi promosi yang dilakukan pihak sekolah.
  8. Jadikan kegiatan EKSTRAKURIKULER sebagai pertimbangan tambahan. Semakin banyak dan bervariatifnya sekolah menyediakan ekstrakurikuler, indikasi bahwa sekolah tersebut memperhatikan perkembangan anak secara komprehensif
  9. Jangan terlalu mengutamakan LABEL; Bertaraf Internasional, Nasional Plus, Sekolah Internasional, dsb. Karena sekali lagi hal tersebut bukan jaminan kualitas pembelajaran ataupun ouput sekolah tersebut
  10. Perhatikan MINAT anak. Sekalipun sebuah sekolah dimata kita ideal, belum tentu dalam pandangan anak kita. Bisa dibayangkan bagaimana anak belajar tanpa minat?

Demikian sekedar share, semoga bermanfaat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun