Mohon tunggu...
gus fik
gus fik Mohon Tunggu... Administrasi - Mastering patience will mastering everything else.

Kursustrading.my.id Belajarfx.my.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Darurat Wahabi

25 Juni 2017   12:25 Diperbarui: 28 Juni 2017   15:40 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan Nabi SAW melihat masa depan sangat presisi terhadap umatnya. Prediksi dan visionary Nabi SAW melampaui waktu s.d. akhir zaman. Bahkan, para Yahudi pun 100% percaya terhadap sabda-sabda Nabi SAW, melebihi umat Islam sendiri.

Memang untuk mengimani dan ikut kepada Nabi SAW bukan bagian dari keimanan Yahudi, karena ada egoisme ras dan kepedean kebablasan dan menganggap ras mereka paling unggul.

Salah satu hadits Nabi SAW yang jarang terekspose adalah sinyalir dan indikator kaum yang dinamakan sebagai Anjing Neraka. Seburuk-buruk makhluk di kolong langit. Yang Al-quran dibaca tidak pernah sampai walau ke tenggorokan mereka. Yang Al-quran bagi mereka dipahami hanya sebagai teks lisan saja, tidak dimaknai dan dipahami sebagai sebuah manifestasi kasih sayang Tuhan kepada seluruh alam semesta. Yang pemahaman Al-quran mereka, adalah pemahaman sepihak yang intoleran, kaku (jumud) dan sektarian total.

Yang kaum ini adalah, asal muasalnya dari Najd. Yang kaum ini dulunya akan dipenggal oleh Sayidina Umar RA namun dicegah Nabi SAW, karena kasih sayang beliau. Saking berharapnya Nabi SAW agar nantinya mereka bisa bertobat.

Namun, dasar sifat daripada anjing neraka, sesuai sabda Nabi, mereka akan menyeret semua pengikutnya ke neraka.

Ya, merekalah kaum khawarij(yang keluar dari Islam), namun masih mengaku-ngaku Islam -- dan mengaku mewakili Islam, dan melakukan amaliyah yang kelihatannya Islam, terkait shalat dan sebagainya yang dari segi kuantiti kadang luar biasa kelihatannya dari luar, namun hampa tidak ada isinya di dalam.

Tidak jarang kecerdasan kaum ini luar biasa, bahkan ada yang menjadi hufadz segala. Namun, sesuai dengan sabda Nabi SAW, bahkan Al-quran tersebut tidak pernah mencapai hati mereka. Jangankan hati, nur Al-quran tersebut tidak pernah melewati tenggorokan mereka.

Nur dan energi kasih sayang dalam Al-quran tidak masuk ke dalam dada mereka. Hanya teks hapalan yang bertengger di otak mereka. Yang notabene pasti hancur dimakan tanah.

Ideologi takfiri (mengkafirkan) dan menghalalalkan darah mereka yang tidak sepaham dengan mereka sudah sedemikian mengakar dan sulit dilepaskan bahkan sampai mati sangit mereka lakukan.

Orang-orang khawarij pasti kalah dan dihinakan. Baik di dunia ini, apalagi di akhirat nanti. Anjing neraka ini hanya ingin menjadi penguasa. Hanya ingin ideologinya dipakai dengan metode pemaksaan dan otoriterianisme.

Mengatasnamakan agama, namun sebenarnya hanya ingin memenuhi dan memuaskan syahwat duniawi hina mereka.

Kebenaran sepihak yang mereka yakini adalah sama persis dengan keyakinan aliran wahabi yang saat ini menjadi akidah ISIS dan kawan-kawannya. Memang dengan adanya pondasi ideologi ini seseorang bisa menjadi sangat militan. Karena hati mereka sudah tidak bisa memilah dan memilih. Nur ilahi tidak bisa masuk ke dalam kalbu mereka, akibat perbuatan mereka sendiri mengkafirkan orang lain. Yang ada dalam kepala mereka hanyalah hancurkan, kuasai.

Siapakah majikan daripada anjing-anjing neraka ini, tidak lain tidak bukan adalah penghuni tetap neraka, Iblis la'natullah, yang bersumpah akan menyeret sebanyak-banyak bani Adam ke dalam residen abadinya, neraka.

Jadi, jika kita ingin memenangkan pertempuran dengan anjing-anjing neraka ini, sesuai resep dari Al-Quran sendiri, hanya bisa dikalahkan oleh orang-orang yang ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam memegang Din ini, walau panas di genggaman. Orang-orang yang tidak mengharapkan pamrih manusia dan dunia. Orang-orang yang menganggap bahwa jabatan tidak layak dipertahankan mati-matian. Orang-orang yang hancur hatinya ketika melihat manusia, siapapun itu, di zalimi.

Orang-orang yang memang mewarisi sifat dan akhlak Nabi SAW yang bagaikan Al-quran berjalan. *Rijalullah* yang menjadi kabel penyambung listrik Ilahi untuk *rahmatan lil'alamin.*

Yang tidak mempedulikan cemooh dan hinaan manusia dan hanya melihat keridlaan dari Tuhan mereka.

Yang selalu memperbaiki dan membersihkan kalbu mereka agar bisa bertemu dengan Tuhan mereka dengan kondisi *qalbun salim*. Hati yang selamat dari semua penyakit hati, dengki, sombong, 'ujub dan semua penyakit hati lainnya.

Dunia dibuat Tuhan untuk makhluk-makhluk suci ini. Yang melebihi level malaikat, karena telah berhasil menghidupkan ruhnya bersama Tuhannya, baik dalam keadaan duduk, berdiri dan segala kondisi, dari dunia ini s.d. ke akhirat nanti.

Tandingan anjing-anjing neraka ini adalah para khalifatullah yang telah disiapkan oleh Tuhan sendiri. Maka, jika anjing-anjing neraka ini mendekat dengan sekali kibas akan luluh lantak kekuataan mereka. Dengan kekuatan metafisika dan keruhanian luar biasa yang tidak dapat dilawan sehingga mereka semua hancur lebur hanya dalam sekali pukul.

Semoga di Indonesia masih banyak para rijalullah ini. Saya sendiri, secara pribadi, masih percaya adanya sinyal-sinyal kenabian, bahwa Indonesialah yang nantinya akan menjadi penyelamat agama samawi terakhir ini. Betapa umat Islam di nusantara ini begitu sangat dicintai Nabi SAW.

Betapa masih banyak rijalullah yang siap mati mempertahankan ajaran kasih sayang universal Islam yang rahmatan lil 'alamin di negeri ini.

Sejarah sudah membeberkan betapa Islam masuk ke negeri ini tanpa paksaan, bahkan diterima tanpa kekerasan dan akhirnya menjadi agama mayoritas mengakar di negeri ini. Yang mewariskan semangat toleransi tinggi dan kasih sayang tanpa pilih kasih.

Akhir kata, memang dunia hanyalah sebuah panggung sandiwara, sinetron kelas dewa, dibuat untuk memilih dan mereduksi pasir dari emas dan berlian asli. Yang nantinya menjadi pembuktian Tuhan kepada para malaikat yang sempat ragu, kenapa Adam diciptakan. Bahwa wakil-wakil Tuhan itu memang luar biasa dan layak mendapatkan *applaus* dari para penghuni langit.

Selamat hari raya 1438H.

Dan jangan lupa, bahwa hari raya sesungguhnya adalah ketika kita kembali kepada-Nya dengan dicintai dan ridlai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun