Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sangat Penting, Perhatikan Jarak Tanam untuk Tanaman Anda

8 Januari 2021   21:36 Diperbarui: 8 Januari 2021   21:48 4192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pertanian, jarak tanam yang optimal itu sangatlah penting. Karena, jika kita menanam terlalu rapat, maka tanaman akan menderita, mengalami etiolasi, tumbuh kurus tinggi karena berebut sinar matahari. Juga berebut unsur hara. Sedangkan jika terlalu jarang, maka sebagian tanahnya jadi tak bermanfaat, rumput cepat tumbuh dan lahan yang harus dijaga menjadi lebih luas dari seharusnya. 

Bertani itu harus sabar dan cerdik. Jangan serakah. Jangan ada tanah sebidang, semua jenis tanaman mau ditanam di situ. Tak pakai jarak tanam. Alhasil, yang mana pun tak ada yang menjadi.

Bisa saja sebidang kecil lahan ditanam serba sedikit berbagai jenis tanaman. Tapi perhatikan jarak tanamnya. Dan itu cuma untuk konsumsi sendiri. Lebihnya disedekahkan. Untuk bekal di akhirat nanti. Biar gak teralu lama disiksa dan dipijak-pijak sama malaikat.

Jangan pula punya lahan yang luas, tapi hanya menanam satu jenis tanaman. Saat harga jual produknya anjlok, tak ada harapan lain, gawatlah kita. Sementara itu, urusan perut, sekolah anak, angsuran ini itu, tak ada cerita bisa ditunda. Terakhir, lahan pun terpaksa dijual. Petani pun kemudian jadi buruh. Jadi kuli. Jadi babu. Sengsara. Melarat hidupnya. Karena salah bertanam. Tak pakai ilmu. Dan malas belajar.

JANGAN TARUH SEMUA TELURMU DALAM SATU KERANJANG. Itu pepatah lama yang sangat benar. Kecuali dirimu orang kaya berat. Atau perusahaan besar. Maka tak ada masalah.

Bagus jika bertanam dengan sistim tumpang sari. Tanaman bulanan menumpang jarak pada tanaman tahunan sebelum tanaman tahunan itu membesar. Dengan demikian, pemanfaatan lahan menjadi lebih maksimal. Hasil yang diperoleh juga beragam dan makin banyak. 

Jangan menanam dengan pola tumpang sela. Tanaman berbagai jenis dalam satu lahan yang sama. Tiap tanaman diberikan jaraknya masing-masing, tapi menanamnya dicampur. Misalnya menanam durian di antara tanaman kelapa. Rugi itu. Karena tiap tanaman, pola perawatannya berbeda, masa panennya berbeda, penjagaan keamanannya juga berbeda. Lebih baik tiap tanaman tahunan ditanam di lahannya masing-masing.

Berikut saya berikan tabel jarak tanam yang baik dari beberapa jenis tanaman.  

NB. jarak tanam ini untuk tanaman yang berasal dari bibit unggul, bukan asal biji asalan. 

Berikut adalah contoh denah pola tanam aren tumpang sari dengan pisang.

Pola Jarak Tanam Aren Tumpang Sari Pisang
Pola Jarak Tanam Aren Tumpang Sari Pisang

Perhatikan pula penomoran jenis-jenis tanaman di atas. Urutan itu juga sesuai dengan jenis tanaman yang saya rekomendasikan untuk ditanam. Artinya, aren dan pinang adalah yang paling saya rekomendasikan, sedangkan sawit dan karet adalah yang paling kurang direkomendasikan. Pertimbangannya ada banyak. Mulai dari jumlah populasi tertanam di dunia, potensi ekonominya, kemudahan pasar komoditinya, sampai kepada ancaman hama dan penyakit yang ada pada tanaman itu.

Menjual tbs sawit saat ini memang relatif mudah, tetapi sejarah harganya selalu gonjang-ganjing, jumlah populasinya sudah terlalu banyak hingga sangat mungkin akan over produksi, pasarnya di Uni Eropa sudah tertutup, sementara di Amerika semakin dipersempit. Ancaman penyakit busuk pangkal batang akibat jamur ganoderma boninense terbilang cukup tinggi. Dan belum ada obatnya.

Sementara itu, harga komoditas karet sudah lama anjlok dan belum ada tanda perbaikan. Prediksi saya, maaf, akan tetap suram sampai 8 tahun ke depan. Sehubungan dengan makin banyaknya ditemukan ladang minyak baru. Hingga harga minyak bumi turun. Dan harga karet sintetis juga turun. Akibatnya, harga karet alam ikut tertekan. Parah. Mending gak usah tanam dulu. Petani kecil cari aman saja. Lagi pula, yang lebih aman dan berpotensi ekonomi jauh lebih tinggi masih banyak. Dan tidak perlu dikerjakan tiap hari baru dapat hasil. 

Saya hanya memberikan daftar jarak tanam untuk tanaman tahunan. Untuk tanaman bulanan, saya bukan ahlinya. Silahkan cari rekomendasi dari lapak lain. 

Salam jaya petani Indonesia..!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun