Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menguak Misteri Tersembunyi Dibalik Beberapa Jenis Tanaman Baru

8 Oktober 2016   19:32 Diperbarui: 8 Oktober 2016   19:45 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Lada di Desa Petatal - (foto dokpri)

Benar bahwa lada perdu dapat ditanam dengan populasi dua kali lipat lada panjat, namun tetap saja selisih hasil produksi per hektarnya akan jauh di bawah hasil dari tanaman lada panjat. Belum lagi jika penyakit datang menyerang, bila demikian, maka tak kecil kemungkinan tanaman lada perdu akan musnah dimakan jamur. Pengendalian penyakit pada lada perdu juga lebih sulit, karena semburan air semprotan obat akan sulit untuk menjangkau seluruh bagian tanaman yang rimbun teronggok. 

Karena itulah, sangat disarankan bagi peminat pemula bidang pertanian untuk terlebih dahulu mempelajari segala sesuatu sebelum memulai menanam suatu jenis tanaman varian baru. Jangan sampai gegabah menanam tanaman baru tetapi akan menyesal pada akhirnya. Berhati-hatilah ketika tertarik untuk menanam jati emas yang panennya lama, matoa yang pohonnya besar tapi buahnya sedikit, manggis sambung pucuk yang perkembangannya lambat, lada perdu yang rentan penyakit, durian kalimantan yang buahnya sangat besar tapi rasa daging buahnya hambar, aren genjah yang durasi masa panennya cukup singkat, gaharu yang modal inokulasinya sangat besar tetapi pasaran gubalnya masih tertutup,  atau jeruk nipis hasil persilangan yang kulit buahnya tebal dan kurang diminati pasar pabrikan.

Tetapi jangan ragu untuk menanam jati putih, manggis asal biji, lada panjat, durian montong, durian kani, durian petruk, durian sitokong atau durian bintan, aren dalam, dan jeruk nipis kampung yang kulitnya tipis.

Pertanian adalah bisnis yang paling aman dan stabil, namun tetap saja dibutuhkan pengetahuan dasar yang cukup dalam menjalankannya. Bisa belajar dari kegagalan atau juga keberhasilan sesama teman petani.  Akan halnya masalah penanganan teknis lainnya, tentu akan  datang dengan sendirinya seiring waktu proses budidaya. Kita jadikan tanaman yang kita tanam sebagai guru yang terdekat.  Kita temukan masalah, cari solusi, uji cobakan, lalu dapatkan inovasi baru.

Sebagai penutup, petani harus mau berubah. Harus mau belajar. Sekelumit tanaman varian baru nyatanya kurang menguntungkan, tetapi ada banyak lagi tanaman varian baru yang sungguh lebih baik.  Sebagai contohnya adalah varian lada ceylon yang tak henti berbuah dan lada india yang tampil dengan malai buah yang menakjubkan. Sayang, bibitnya belum tersedia di jual di Indonesia.

Lada India Black Thekan Piper (foto grup Facebook Ladaku Harapanku)
Lada India Black Thekan Piper (foto grup Facebook Ladaku Harapanku)
Lada India Black Thekan Piper (foto grup Facebook Ladaku Harapanku)
Lada India Black Thekan Piper (foto grup Facebook Ladaku Harapanku)
Maukah pemerintah Indonesia mengusahakan pengadaan bibitnya? Ataukah pemerintah kini hanya terpaku pada pembangunan infrastruktur dan prasarana saja dan melupakan kebutuhan petani? Silahkan Bapak Joko Widodo menjawabnya secara riill. Dalam bentuk aksi nyata, bukan sekedar retorika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun