Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bertanam Kurma di Bumi Nusantara

15 Juni 2016   22:33 Diperbarui: 16 Juni 2016   09:31 5543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bibit kurma KL1 asal kultur jaringan eks Thailand
Bibit kurma KL1 asal kultur jaringan eks Thailand
Aslinya, kurma dapat dikembangkan melalui biji. Biji kurma yang Anda dapat dari membeli buah kurma di warung-warung atau toko pangan, dapat dikecambahkan lalu ditanam di depan rumah. Biji kurma itu masih hidup, dan proses pengolahan buah kurma tidaklah melalui perebusan.  

Hanya saja, dari 100 biji kurma yang ditanam, hanya sekitar 10 yang akan menjadi betina, 40 hermaprodit dan 50 jantan. Padahal rasio ideal jantan- betina tanaman  kurma adalah 1:40. Artinya, satu batang kurma jantan akan menghasilkan polen yang cukup untuk proses polinasi 40 batang pohon kurma betina. 

Polen juga dapat disimpan dalam waktu yang lama (6 bulan) jika dimasukan ke dalam wadah kedap udara lalu ditaruh di dalam kulkas. Orang biasanya hanya menyimpan polennya, tanpa mengikutkan mayangnya. Di Youtube banyak di sharing bagaimana cara melakukan polinasi putik kurma.

Secara fisik, biji, kecambah, bibit dan pohon kurma sulit dibedakan jenis kelaminnya. Kelamin kurma baru diketahui secara pasti saat ia sudah mengeluarkan bunga/mayang. Bunga kurma jantan berwarna putih sedangkan bunga betina cenderung kekuningan. Bunga betina berputik sedangkan bunga jantan bertepung sari .

Pengembangan kurma lewat biji memang cara termurah,namun mengandung dua kerugian mendasar, yakni rasio kelamin yang tak menguntungkan, dan akan berbuah paling cepat dalam masa sembilan tahun terhitung sejak dikecambahkan.  

Cara kedua adalah menggunakan anakan atau offshot. Pohon kurma dewasa akan mengeluarkan anak, sama seperti anakan pada tanaman salak. Semua anak pohon kurma jantan adalah jantan. Dan 70 persen anakan kurma dari pohon betina adalah betina, sisanya jantan dan hermaprodit. Kita tak terlalu membahas jenis kelamin hermaprodit kurma karena pada kenyataannya, kurma kelamin hermaprodit juga nyaris tak menghasilkan buah.

Cara ketiga adalah melalui proses kultur jaringan. Dengan cara ini, sex ratio bibit kurma dapat diatur sejak awal. Hanya saja, karena di Indonesia belum ada pihak yang membuat bibit kurma kuljar ini, harga bibit impornya jadi begitu mahal. Memang ada bibit kurma kuljar yang harganya hanya separuh dari harga di atas, namun sulit mendapatkanya. Bibit ini masuk dari jalur-jalur tertentu.  

Membudidayakan kurma sejatinya tidaklah sulit. Tanah kita jauh lebih subur dan air tanah kita jauh lebih banyak dibandingkan alam di kampung asal kurma itu. Jika berhasil, pertanaman kurma akan memberikan hasil sepuluh kali lebih banyak dari pada berkebun tanaman lain, semisal kelapa sawit tadi. 

Tanamlah jenis kurma yang harga jual buahnya cukup baik, semisal kurma lulu atau deglet noor. Yang lebih baik adalah kurma bahree dan kurma ajwa. Saya sarankan deglet noor atau bahree, karena ajwa agak sulit berbuah di Indonesia. Ajwa butuh suhu yang lebih tinggi agar buahnya dapat berkembang dengan baik. Sementara kurma lulu rasio biji betinanya terlalu kecil.  

foto-foto : grup fb Kurmania. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun