Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

7 Sebab Gagal Membudidayakan Singkong

23 Februari 2016   12:33 Diperbarui: 23 Februari 2016   12:46 4623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

‘Buah’ singkong adalah umbinya. Umbi adalah akar yang menggembung dan berisi cadangan makanan. Jika tanah lahannya berbatu-batu, maka akar akan sulit untuk menggembung. Akibatnya petani singkong akan banyak panen akar saja. Pabrik tapioka tentu tidak akan mau membeli akar ini.

Karena itu, tanamlah singkong di lahan yang gembur dan relatif bebas batu-batu. Tanah pasir juga kurang cocok untuk bertanam singkong, karena tahanan airnya yang kecil. Jenis tanah yang cocok adalah tanah hitam humus, lempung berpasir dan liat kuning hingga merah berpasir. Kandungan pasir sebaiknya jangan lebih dari 25 persen.

4. Tanah tidak dibajak dengan baik.

Kedalaman pembajakan lahan singkong minimal adalah 30 cm. Diukur dari tanah yang belum dibajak. Karena itulah sebaiknya pembajakan dilakukan oleh traktor pertanian yang besar. Jika hanya dicangkul seadanya atau dikoak-koak, maka akar menjadi sulit menembus tanah yang padat, dan akar juga akan sulit untuk menggembungkan dirinya.

5. Tidak mengantisipasi adanya angin kencang.

Daerah yang berangin kencang, pada dasarnya tidak cocok untuk dijadikan lahan bertanam singkong. Pohon singkong termasuk tanaman yang mudah rubuh, karena kedalaman akarnya tidak sebanding dengan tingginya pohon. Beberapa jenis singkong sering tumbuh sampai setinggi 3 meter, tetapi panjang akarnya rerata hanya 40 cm. Akar-akar itu pun kebanyakan hanya bergerak mendatar di dalam tanah, tidak mampu menghujam ke bawah, melewati batas tanah gembur hasil traktoran. 

Untuk daerah yang anginnya kencang, bisa menanam singkong malaysia. Singkong jenis ini tinggi batangnya rerata hanya 150 cm dan daunnya kecil-kecil. Batangnya kecil-kecil namun ulet/liat/tidak mudah patah. Tangkai daunnya juga pendek-pendek,  hingga tak terlalu rentan tumbang. Singkong malaysia termasuk singkong makan. Umbinya banyak namun pendek-pendek. Dapat ditanam dengan jarak tanam rapat, 75x75 cm.

6. Tidak mengantisipasi serangan jamur akar.

Menanam singkong di lahan bekas kebun karet tanpa pencabutan tunggul karet, adalah pertanian beresiko tinggi. Begitu juga jika dilakukan di lahan bekas tanaman berakar tunggang lainnya. Tunggul yang tertinggal akan menjadi pemicu timbulnya penyakit jamur upas/jamur putih/komes. Kayu lapuk di dalam tanah sangat disukai oleh jamur ini. Jamur upas menyerang umbi yang mulai terbentuk hingga umbi tua. Umbi yang terserang akan membusuk. Di bagian luar umbi terlihat hifa (benang-benang) jamur yang berwarna putih hingga kekuningan.

Antisipasi dilakukan dengan aplikasi dolomit/kaptan secukupnya. Umumnya adalah sebanyak 3 ton perhektar. Penyemprotan tanaman umur 4 bulan dengan fungisida sistemik juga akan membantu mengatasi serangan jamur upas ini.

7. Menanam singkong terus menerus di lahan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun