[caption caption="Titik potong stek singkong"][/caption]
(Tulisan ini akan banyak menyebut merk-merk. Tidak ada afiliasi dan sifat promosi).
Umumnya, budidaya singkong alias ubi kayu alias ketela pohon yang biasa dilakukan petani kita hanya menghasilkan singkong segar seberat 25-40 ton perhektar permusim tanam. Jika ingin mendapatkan hasil yang jauh lebih baik, maka tehnik budidaya harus dilakukan dengan luar biasa. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
(Untuk lahan seluas satu hektar).
1. Jenis tanah yang baik adalah tanah darat lempung berpasir, hitam humus sampai kuning berpasir. Tanah pasir, tanah kapur,tanah berbatu, kuning liat dan merah liat kurang cocok untuk budidaya singkong. Tanah rawa dan gambut juga sebaiknya dihindari. Tanaman singkong tidak tahan terhadap rendaman air. Â Lahan juga harus bebas naungan. Lahan juga harus bebas dari terpaan angin kencang sepanjang tahun.
2.Lakukan pengolahan tanah di awal musim penghujan. Tanaman singkong sampai umur 5 bulan rentan terhadap kekeringan. Semprot gulma dengan herbisida sistemik dengan campuran penguat, misalnya herbisida Rambo dengan penguat Garlon, perbandingan 10:1. Dosis 100 ml/knapsack sprayer kapasitas 14 liter.
Dosis cukup 1 liter campuran herbie per 220 liter air jika penyemprotan dilakukan memakai mesin cucian motor/mobil. Tiga hari kemudian tebarkan 30 (tiga puluh) sampai 50 (lima puluh) ton pupuk kandang atau pupuk kompos yang telah difermentasi atau telah matang. Tabur juga 3-5 ton kaptan/dolomit. Tiga hari kemudian lakukan pembajakan tanah dengan traktor pertanian yang besar.
Diameter cangkul parabola minimal 65 cm. Kedalaman cangkulan minimal 30 cm, diukur dari tanah yang belum dicangkul. Saat pembajakan, petani harus memandori. Bila perlu, beri operator traktornya sedikit servis, agar kerjanya lebih baik. Operator yang tidak diservis dan tidak dilakukan pendekatan, sering melakukan kecurangan dengan cara mengantung hidrolik cangkul. Lima belas hari kemudian lakukan pembajakan kedua. Akan lebih baik jika dalam waktu lima belas hari itu ada turun hujan.
3. Sediakan bibit yang baik. Jenis singkong gajah atau singkong borneo, sesuai permintaan pasar. Singkong gajah adalah jenis singkong makan, sedangkan singkong borneo adalah jenis singkong racun, untuk pembuatan tepung tapioka. Sebagian petani menyebut singkong borneo sebagai singkong gajah putih, atau singkong kalimantan.
Bibit yang baik itu tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Posisinya ada di 30 cm di atas titik tumbuh tunas dan 30 cm di bawah tangkai daun yang masih lengket saat singkong di panen. Diameter antara 1-2 inch. Panjang stek sekitar 25 cm. Mata tunasnya rapat, 7-10 mata tunas perstek. Bibit masih segar ditandai dengan kulit dalam yang masih hijau dan keluar getah jika kulit dikelupas.
Jika Anda membeli bibit singkong, jangan minta yang sudah dipotongkan stek perstek. Minta saja yang panjang 1 meter atau lebih, kelipatan 25 cm, lalu potong sendiri. Percayalah, sulit mendapatkan stek yang memenuhi syarat ini jika kita membeli bibit. Karena itu, biasanya syarat ini baru bisa terpenuhi setelah kita panen sendiri. Stek dipotong dengan gergaji yang tajam, satu persatu. Titik potong adalah 1-2 cm di bawah mata tunas. Potongan rata, tidak miring.
Sekitar satu inch di atas potongan bawah, lukai kulit stek dengan gergaji sepanjang 1 cm. Sekitar satu inch di atas luka tadi, buat luka yang sama, tapi posisinya saling membelakangi. Usahakan luka ada di antara mata tunas. Jangan tunasnya di gergaji. Rendam stek dalam larutan air dan Atonik, dosis 2 persen selama lima sampai sepuluh menit. Sediakan tali tambang ukuran 5 mm sepanjang 25-30 meter. Warna putih. Tandai dengan spidol permanen warna merah setiap 1 meter.
Ikatkan kedua ujungnya pada sebatang kayu yang kuat, diameter 3 cm, panjang 50 cm, runcingkan ujungnya. Â Gunakan tali ini sebagai alat pengatur jarak titik tanam. Jarak tanam 1 x 1,5 meter. Lorongan jarak yang 1,5 meter itu membujur Timur-Barat. Tanamkan stek sepertiganya. Tegak lurus, jangan miring-miring. Bekas keratan kulit stek harus terbenam semua. Penanaman harus dilakukan saat musim hujan sudah masuk. Selesai tanam, langsung dipupuk dengan NPK Phonska 100 gr/batang. Pupuk ditabur keliling stek jarak 5 cm sampai 20 cm. Pemupukan dilakukan sore hari di atas jam 16.00.
4. Umur 1 bulan, lakukan penunasan. Buang tunas yang kecil/jelek, tinggalkan tunas yang sehat dan bagus. Utamakan memelihara tunas yang tumbuh di sebelah atas. Sisakan 2 tunas jika tujuan penanaman adalah untuk perbanyakan bibit dan produksi. Sisakan 1 tunas jika tujuan hanya untuk produksi. Lakukan pemupukan kedua yang jumlah dan caranya sama seperti pemupukan pertama. Hanya saja jarak tebar diperlebar hingga 30 cm dari titik tanam. Aplikasi pupuk cair yang disemprotkan akan cukup membantu. Bisa memakai Gandasil A atau jenis lain. Kandungan hara mikronya akan menambah tinggi produksi. Dosis dan waktu aplikasi bisa dilihat di brosur produk masing-masing.
5. Umur 3 bulan lakukan pemupukan ketiga. Sama seperti pemupukan kedua, hanya saja jarak tebar diperlebar hingga 40 cm dari titik tanam. Selesai memupuk lakukan pendangiran dan pembumbunan. Tinggi pembumbunan hingga stek menjadi terbenam setengahnya atau sekitar 12-13 cm. Jika sejarah tanah pernah terserang jamur upas, maka aplikasikan dolomit kembali 3 ton perhektar. Â
6. Umur 5 bulan lakukan pemupukan keempat dengan ZA 50 gram per batang. Jika ada serangan kutu kebul atau kutu putih, semprot dengan insektisida Decis atau Matador atau jenis lain yang berspektrum luas.
7. Sepuluh hari sebelum panen, potong batang singkong setinggi 30 cm. Simpan batang singkong di tempat yang teduh 100%, untuk dijual dan penanaman berikutnya. Perlakuan ini dipercaya meningkatkan bobot singkong hingga 8 persen.
8. Pemanenan dilakukan pada umur 11 bulan sesudah tanam. Pengolahan tanah kembali dianggap makan waktu satu bulan, hingga musim tanam akan tetap sama sepanjang tahun.
Demikian kami rangkaikan langkah-langkah budidaya singkong, sesuai yang kami ketahui. Jika dianggap perlu, silahkan dikoreksi atau ditambahkan. Salam tani Indonesia!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H