Untuk kelas parahnya, lihat saja para konsumen miras oplosan. Sudah terang-benderang bahwa konsumen miras oplosan itu banyak yang mati katak, masih saja mereka berlomba meminumnya. Nah, miras oplosan saja diminum, apalagi cuma sekedar bahan yang mengandung residu racun kimia?  Â
Produk pertanian organik harganya memang lebih mahal ketimbang produk non organik, karena proses budidayanya yang juga berongkos lebih mahal. Sebagai contoh, pengunaan pestisida nabati itu aplikasinya harus dua tiga kali lebih sering dibanding dengan penggunaan pestisida kimia pabrikan. Belum lagi jika ditinjau dari segi ketidakpraktisan aplikasi. Petani harus menanam pohon mimba, memetik daunnya, menumbuk dan memerasnya sebelum bisa digunakan. Bandingkan dengan pestisida kimia yang tinggal beli lalu tuang. Â
Kurangnya penghargaan konsumen terhadap produk pertanian organik, membuat sulitnya pemasaran produk sehat ini. Pada gilirannya, petani akan merugi. Petani organik kita kembali menjadi petani konvensional, yang menuangkan berton-ton racun kimia ke bumi setiap tahunnya. Bumi tercemar, air tercemar, laut tercemar, biota laut juga jadi agen penyebaran racun kepada manusia.
Karena itulah, sudah saatnya orang-orang yang kebetulan dilebihkan Tuhan rejekinya, untuk beralih mengonsumsi produk pertanian organik. Selain jauh lebih sehat, sejatinya produk pertanian organik juga rasanya lebih nikmat.
Kelebihan pengeluaran akibat membeli produk organik itu tidak akan ada artinya bila dibandingkan dengan dana perobatan jika nantinya konsumen produk pertanian yang mengandung residu racun itu terkena penyakit kanker, misalnya. Sudah sama kita ketahui bahwa residu racun yang terendap di dalam tubuh, sedikit demi sedikit, akan dapat memicu terjadinya berbagai ‘penyakit baru yang aneh’.
Bila pertanian organik berkembang, pelakunya semakin banyak, maka secara perlahan akan ada penurunan harga produk pertanian organik. Hingga suatu waktu, semua lapisan masyarakat mampu membelinya. Petani organik terbantu, konsumen makin sehat, tentu pada gilirannya akan semakin meningkatkan kualitas hidup sebuah bangsa. Â
Mari kita dukung pertanian organik dengan membeli produk-produknya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H