Rupanya kabar itu hanya kabar burung (yaelah, Kriko kan memang burung...). Doa saya diluluskan Tuhan, tapi Kompasiana lama tak jua dikembalikan. Meski menyimpan banyak bugs, dan otomatis menuai banyak komplain dari pengguna, Kompasiana baru tetap keukuh dipertahankan. Mungkin karena terlanjur sudah banyak uang keluar untuk membidaninya.
Padahal, kalau mau jujur kacang ijo, Kompasiana versi lama itu sudah cukup baik, hanya tinggal menyelesaikan keluhan dari para penguna jalur layar kecil.
Menurut terawangan gaib saya, Kompasiana baru tak kunjung kelar, disebabkan karena kurangnya keahlian para pakar pembangunnya. Pengelola pun tidak bisa menyewa pakar lain yang lebih handal, juga tidak mampu membeli beberapa hal vital, karena kekurangan dana.
Karena itu, saya menyarankan dua opsi solusi.
Â
1.Jual Kompasiana.
Kompasiana bisa dijual kepada peminat lewat situs lelang website/blog semisal Flippa. Beberapa waktu yang lalu, saat berada di tangga 10 besar, harga Kompasiana ditaksir sekitar 2,4 miliar rupiah. Dengan banyaknya bugs inside dan jatuhnya ekonomi Indonesia saat ini, Kompasiana mungkin masih laku jika dilego seharga sekitar 1,8 miliar rupiah. (Sebuah angka yang bisa bikin Pepih Nugraha, Isjet dan Kevin langsung mencari Lamborghini bekas di OLX, buat mudik tahun depan, sambil pamer sama mertua).
Pemilik baru yang lebih punya dana segar diharapkan dapat membuat Kompasiana menjadi more user friendly, sehingga meraup traffic yang tinggi, dan ujung-ujungnya akan panen iklan.
Sekedar impoh, berikut adalah lima tempat favorit menjual website/blog, termasuk akun Facebook/Twitter. Akun Facebook Anda mungkin akan laku jika dilelang di sono, meski harganya cuman seringgit dua kupang.
- Flippa
Link: Flippa.com
2. Daltons Business