Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menyadap Aren, Menangguk Rupiah yang Terabaikan

28 Juni 2015   17:51 Diperbarui: 28 Juni 2015   17:51 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakta : dengan menyadap 10 pohon aren dan memasak niranya, seorang penyadap akan mendapatkan 12 kilogram gula aren kualitas baik. Itu setara dengan uang sejumlah 12 x 18.000 = 216.000 rupiah, setiap harinya. Belum lagi jika gula aren itu dioplos dengan cara dicampur molase, gula pasir, tepung tapioka dan sedikit sentuhan sari gula (siklamat)! Angka bersih 300.000 rupiah tidak akan sulit untuk dicapai. Setiap harinya!

Padahal, pekerjaan menyadap aren itu bukanlah pekerjaan yang sulit. Dengan pelatihan selama seminggu saja, seorang awan akan sudah cukup mampu untuk menyadap aren, tanpa perlu membaca mentera-mentera, tanpa harus memakai pakaian gembel ketika bekerja.

Karena itu, sudah saatnya para petani tanaman keras kita untuk merubah pola pikirnya. Jangan lagi terpaku hanya pada pola budidaya kelapa sawit dan karet saja. Masih ada puluhan varian tanaman lain yang potensi ekonominya jauh lebih tinggi. Ada pala, asam gelugur, jabon, gaharu dan aren yang menunggu untuk dibudidayakan dan akan memberikan hasil yang melimpah. Di sisi lain masih ada lada, pepaya, pisang pilihan, cengkih, kopi ateng, singkong gajah, dan berbagai komoditi lain yang jauh lebih menjanjikan.

Kunci suksesnya adalah : ubah mindset, berontak, belajar sungguh-sungguh lalu budidayakan suatu varian tanaman secara baik, serius dan terencana. 

Tanamlah 100 pohon aren di atas 4.000 meter persegi lahanmu, wahai petani Indonesia. Dan rasakan kebebasan finansial delapan tahun mendatang. Tumpangsarikan dengan menanam pepaya atau cabe rawit, agar terjaga tungku periukmu tetap berasap setiap harinya.

Salam petani kaya berjaya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun