Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sembilan Indikator Kebangkrutan NKRI

6 Oktober 2013   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesian Goverment Shutdown at 2015

Hampir tiap hari kita disuguhi berita kasus korupsi oleh media massa.
Kasus korupsi yang dituduhkan kepada seluruh tataran pejabat publik,
mulai RI 10.550 (setingkat Kepala Desa), sampai kepada selevel RI 9.

Dan bila kasus Bank Century diusut tuntas secara adil dan jujur,
bukan tidak mungkin tersangka korupsi itu bisa merambah sampai
ke level RI 2, atau malah RI .....???!!#$%^&*

Nah, kalau sudah begini, saat tiga lembaga pemangku kuasa negara : legislatif,
eksekutif dan yudikatif; sudah tidak lagi dipercaya rakyat untuk menjadi
pemegang kedaulatan, maka apa yang harus dilakukan rakyat untuk menyelamatkan
NKRI ini? Apakah kita biarkan saja sampai NKRI sampai pada level 'shutdown',
seperti yang terjadi pada negara seberang yang besar lagi sombong itu?

Saat ini, indikator kebangkrutan pemerintah RI sudah semakin nyata.

1.Hutang luar negeri yang sudah berada jauh di luar ambang batas kemampuan bayar
finansial negara, yang per akhir Juli 2013 sudah menembus angka USD 259,54 miliar atau
Rp.2.983.000.000.000.(baca : dua ribu sembilan ratus delapan puluh tiga triliun rupiah).
Hutang itu terdiri dari hutang pemerintah sebesar USD 133 miliar atau Rp.1.435 triliun,
dan sisanya hutang swasta. (merdeka.com).

2.Angsuran pokok dan bunga hutang itu, yang jumlah seharusnya USD 36,7 miliar/tahun,
sudah tak mampu dibayar oleh negara dan swasta nasional.(Ucok Sky Khadaffi-Fitra).

Pada APBN 2013 proporsi yang ditetapkan untuk Pembayaran Utang Luar Negeri Negara
hanya bisa mencapai angka 113,2 triliun atau hanya kira-kira setengah dari seharusnya.
(Arif Novianto-pedomannews.com).

3.Belanja rutin negara yang jumlahnya sudah  mencapai angka Rp.241,1 triliun,
yakni untuk membayar gaji, tunjangan dan pensiun pegawai negara
termasuk TNI/Polri  dan pejabat negara. (pedomannews.com).

Negara kita memang termasuk negara gemuk yang kelebihan PNS. Namun
kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh 'bejibun' PNS itu
sangat jauh dari harapan rakyat.

Berdasarkan hasil survei dari Word Bank tentang Pelayanan Publik pada tahun 2011,
Indonesia bahkan hanya menempati posisi ke-129 dari 183 negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun