Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa Depan Indonesia di Tangan 200.000 Kompasianer

6 Oktober 2013   16:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sub judul : Resep Menghindarkan NKRI dari Kebangkrutan

Menyambung tulisan kami di sini , maka inilah resep mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Rakyat Indonesia harus bersuara, bergerak dan berusaha, agar segera terlaksana :

1.Hukuman potong tangan kiri dan kedua kaki serta perampasan harta secukupnya bagi para pelaku korupsi. Perampasan harta dilakukan untuk mengembalikan uang Negara yang dicuri koruptor. Bila koruptor tidak mau menyerahkan hartanya, terutama yang di luar negeri, maka ia, anak, isteri dan saudaranya dipenjara sampai ia bekerjasama.

2.Penundaan Pemilu 2014.

Rakyat bersatu, menyatakan negara dalam keadaan darurat sipil, lalu menuntut dilakukannya referendum guna pembentukan pemerintahan transisi, dimana sembilan negarawan dipilih sebagai pemegang kekuasaan tertinggi secara kolektif/kolegial. Kesembilan pemimpin ini diberi kuasa penuh untuk memimpin dan membenahi NKRI yang sudah sekarat diambang kebangkrutan ini. Tindakan pertama kesembilan pejuang itu adalah MEMBUBARKAN SEMUA PARTAI POLITIK !!!

3.Pengurangan jumlah PNS dengan cara tidak melakukan penerimaan baru selama 10 tahun. Di lain pihak, dilakukan penambahan gaji anggota tentara, terutama yang bertugas di batas wilayah.

4.Nasionalisasi besar-besaran terhadap semua cabang ekonomi yang menguasai hidup orang banyak, baik yang dikuasai swasta nasional, apalagi yang dikuasai swasta asing. Nasionalisasi ini bisa dilakukan dengan cara mengusut proses swastanisasi yang banyak terindikasi korupsi. Bila pihak pejabat pemerintah yang menjadi pejabat pembuat komitmennya dipidana, maka dunia internasional tidak bisa menolak proses nasionalisasi itu. Presiden Hugo Chavez dari Venezuela terbukti berhasil melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta yang menguasai hajat hidup orang banyak di negerinya.

Setelah dinasionalisasi, maka perusahaan-perusahaan itu dibersihkan secara tuntas dari para koruptor.

5.Penerapan pajak kekayaan yang tinggi terhadap para miliarder. Juga menetapkan hukuman yang sangat berat bagi para pengemplang pajak.

6.Pengawasan yang super ketat terhadap institusi yang mengolah perpajakan, pertambangan, keuangan, dan pos-pos vital lainnya.

7.Pembayaran hutang luar negeri negara yang baik dan terencana matang, demi tegaknya kedaulatan bangsa.

8.Pembangunan kemandirian ekonomi. Dimulai dengan proyek sepeda motor dan mobil nasional.

9.Dukungan negara yang komprehensif kepada penggunaan gas sebagai pengganti BBM. Juga exploitasi panas bumi yang tersedia di sepanjang sabuk api Indonesia.

10.Pengurangan jumlah personil tentara secara bertahap, dengan cara tidak lagi menerima prajurit baru selama sepuluh tahun. Tetapi hal ini diimbangi dengan pemutakhiran persenjataan di ketiga angkatan, termasuk pengembangan secara mandiri mesin-mesin perang, diantaranya pengembangan yang masif terhadap penggunaan teknologi drone. Kelak tentara kita cukup 50.000 personil saja, dengan jumlah drone dan war robotic paling tidak 100.000 unit. Sudah saatnya kita meninggalkan tehnologi mesin perang yang besar, menghabiskan logam dan berbiaya mahal.

11.Penyusunan cyber inteligent skuad and guardian cyber army yang tangguh, hingga kita tak mudah dikadali oleh negara maju. Ada tersedia banyak pemuda berbakat yang mampu menjadi calon taruna tentara dunia maya ini.

12.Penerapan kebijakan satu keluarga 2 anak secara ketat. Anak ketiga yang terlahir, langsung diambil oleh negara untuk keperluan negara. pertumbuhan populasi penduduk kita yang terlalu besar, mau tidak mau harus direm dengan cara yang sedikit ekstrim.

13.(Silahkan pembaca tambahkan).

Untuk mendesak terlaksananya butir-butir di atas, maka sangatlah besar peran dari 200.000 orang rekan kompasianer.

Sebagai salah satu media massa non partisan terbesar di Nusantara, Kompasianalah yang bisa diharapkan corongnya bersuara keras tanpa henti, menggelontorkan ide-ide, menguak dan memberontak, melawan kezaliman dan tiran, membebaskan rakyat dari cengkraman durjana penghisap darah.

Marilah kita tak henti-hentinya menyerukan perubahan dan perbaikan, demi masa depan anak cucu kita juga nantinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun