Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Keracunan Urea dan Pencegahannya

27 Desember 2013   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27 3423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupuk urea ditemukan oleh Hilaire Roulle pada tahun 1773. Urea adalah senyawa kimia anorganik pertama yang dipakai sebagai pupuk. Kandungan unsur dalam pupuk urea antara lain : nitrogen, oksigen, hidrogen dan karbon. Rumus kimianya adalah (NH2)2CO atau bisa juga CON2H4.

Kandungan N pada pupuk urea biasanya 46%. Inilah yang menyebabkan urea terasa dingin bila bercampur dengan air (H2O).

Ada dua jenis pupuk urea yang dipasarkan di Indonesia.

Pupuk urea bersubsidi :

[caption id="attachment_311625" align="alignnone" width="300" caption="Urea subsidi Harga eceran di Sumatera Utara : rp.100.000/sak @50 kg."][/caption]

Pupuk urea non subsidi :

[caption id="attachment_311626" align="alignnone" width="300" caption="Pupuk urea non subsidi. Harga eceran di Sumatera Utara : rp.275.000/sak @50 kg."]

1388112458292349649
1388112458292349649
[/caption]

(foto-foto dokpri).

Meski pun terasa dingin di tangan, namun urea bisa membakar daun tanaman bila penggunaannya tidak tepat.

[caption id="attachment_311629" align="alignnone" width="300" caption="Daun yang"]

1388112649673914425
1388112649673914425
[/caption] [caption id="attachment_311630" align="alignnone" width="300" caption="Daun yang berhasil pulih setelah terpapar uap urea."]
1388112750174283826
1388112750174283826
[/caption]

Untuk menghindari hal ini, bisa mengikuti beberapa petunjuk berikut.

1.Untuk tanaman palawija, urea bisa diaplikasikan begitu selesai tanam. Jadi sebelum tanaman tumbuh, urea sudah sudah ditebar. Karenanya, urea akan sudah larut ke dalam tanah saat tanaman mulai tumbuh, hingga daun tanaman tidak keracunan. Keracunan yang dimaksud di sini adalah karena daun terkena uap pekat urea yang larut (sublimasi) di udara. Atau akibat daun terkena percikan butir halus urea. Karena itulah, tanaman yang sudah tinggi jarang keracunan urea dengan cara ini.

2.Aplikasi urea selanjutnya setelah tanaman minimal setinggi 50 cm.

3.Untuk bibit tanaman, larutkan segenggam urea dalam 10 liter air lalu siramkan. Bilas kembali dengan air bersih 2 menit kemudian. Lakukan dengan interval 7 hari.

4.Aplikasikan ureasegera setelah hujan reda. Urea akan cepat larut di tanah yang basah.

5.Jangan gunakan urea secara berlebihan.

6.Bila urea terlanjur mengenai daun, segera bilas dengan air secukupnya.

7.Jarak minimal urea dengan batang tanaman muda adalah 10 cm.

8.Aplikasikan urea pada sore menjelang senja hari. Terik matahari memicu penguapan

urea secara cepat dan pekat.

9.Pemupukan dengan sistim benam akan sangat efektif. Namun kurang efisien karena

makan banyak waktu dan tenaga kerja.

Untuk menghindari keracunan urea pada tanaman yang sudah tinggi, maka aplikasikan pupuk kandang 10 hari sebelum aplikasi urea. Pupuk kandang akan menetralisir sifat negatif urea.

Menurut penelitian, 30-40 persen urea yang diaplikasikan petani terbuang percuma karena penguapan akibat terik matahari dan/atau akibat hanyut karena hujan. Karena itu, jangan aplikasikan urea pagi hari/siang hari, dan hindari juga aplikasi urea saat cuaca mendung atau hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun