1.Batangnya besar.
2.Pelepah daunnya besar.
3.Daunnya lebar dan panjang.
4.Akarnya membentuk tunggul, makin tinggi makin baik. Akar serabutnya halus
dan tunggul akarnya ini lebih besar daripada batangnya.
5.Lengan mayangnya sedang besarnya dan tidak terlalu keras..
6.Buahnya banyak dan besar-besar (>4cm).
7.Ijuknya banyak yang halus, tidak kasar semua.
8.Saat ia berbunga betina, tidak ada pohon aren lain di dekatnya yang juga sedang berbunga betina.
Pohon aren dengan delapan kriteria di atas adalah pohon yang potensial untuk dijadikan indukan. Yang diambil adalah biji dari buah matang yang berada di bagian luar mayang, atau setengah untaian mayang yang bagian atas. Buah yang berada di bagian dalam mayang, kurang baik dijadikan bakalan benih.
***
Cara membuat bibit aren :
Buah di pohon yang sudah tua dipotong setengah bagian tandan mayangnya yang bagian bawah, lalu dibuang. Buah yang masih tersisa dibiarkan matang lalu jatuh sendiri.
Buah ini dikumpulkan di tempat yang terkena sinar matahari, lalu diinjak sampai pecah. Kemudian disiram lalu dijemur. Setengah bulan kemudian bijinya diambil lalu dicuci bersih. Hati-hati mengerjakannya, karena buah aren sangatlah gatal. Bila terkena getahnya yang gatal, cuci bersih dengan sabun lalu cuci dengan abu sekam padi. Bila terjadi pembengkakan, segeralah ke dokter.
Biji lalu dijemur kering selama 2-3 hari. Kemudian direndam selama 10 hari. Tiriskan.
Buat lubang di tanah sedalam 25 cm. Panjang dan lebarnya sesuaikan dengan banyaknya biji yang akan disemai. Isi pasir setebal 12 cm. Lalu taburkan biji aren setebal 5 cm. Tutupi kembali dengan pasir setebal 8 cm. Siram setiap 2 hari sekali.
Bila berhasil, maka aren akan mulai berkecambah pada bulan ke tiga. Jika sampai bulan keenam tak jua tumbuh, maka : ANDA BELUM BERHASIL ! Hehehe...
Menurut pengalaman kami, tingkat perkecambahan hanya sekitar 20%. Yang 80% sisanya : gagal. Angka ini adalah angka kebalikan jika dibandingkan kalau kita mengkecambahkan biji kelapa sawit atau karet.
Kunci keberhasilan pengkecambahan ini adalah menjaga kelembaban. Medium tidak boleh terlalu basah atau kering. Harus selalu lembab. Karena itu disarankan agar membuat atap di atas medium persemaian.
Panen kecambah dilakukan bila apokol atau mata tunas sudah sepanjang 5 cm atau lebih. Jika kurang, maka kemungkinan apokol akan cepat kering karena masih terlalu muda. Jika akan ditanam sendiri, biarkan kecambah sampai tumbuh menjarum atau berumur sekitar 45 hari sejak mulai berkecambah.