Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humor

3 Cara Jitu Menghindari Kepikunan

19 Juli 2014   22:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Biasanya, manusia  akan kembali keadaan akal dan tingkah lakunya menjadi seperti anak-anak, bahkan bayi, ketika usianya sudah tua bangka. Sejauh ini, belum ada penjelasan yang cukup memuaskan dari para pakar, mengapa hal yang oleh para saintis dinamakan dementia ini, bisa terjadi. Mereka menyebut alzheimer sebagai penyebab utama, tetapi dalam beberapa kasus yang kami amati, hal itu kurang ada korelasinya.

Kita mungkin pernah mendengar tentang tetangga atau saudara kita yang sudah sangat sepuh, yang sangat pelupa, berkata-kata tanpa kontrol, atau bahkan ada yang sampai bermain-main dengan kotorannya sendiri. Namun tak jarang juga kita melihat ada orang tua yang sudah berusia di atas 80 tahun yang masih tajam ingatannya dan normal perilakunya.

Orang menyebut keadaan ini dengan pikun, dan dalam istilah kami orang Melayu, jawal. Kata jawal berasal dari bahasa Arab, yang artinya keadaan matahari yang sudah hampir tenggelam. Mungkin dalam bahasa Sangsekerta, ini disebut sandyakala.

Sejauh yang penulis ketahui, ada 3 cara jitu untuk mencegah kepikunan.

1.Banyak membaca dan menulis. Long life education, kata orang Barat, Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi, kata Nabi SAW.

2.Banyak menghafal Qur’an, hadist dan/atau atsar.

3.Banyak merokok.

Dua cara yang pertama, akan merangsang sel otak dan sel syaraf untuk tetap aktif, sehinggafikiran dan sistem keseimbangan tetap terjaga hingga usia tua.

Cara yang terakhir juga cukup ampuh. Karena biasanya para perokok akan mati sebelum usia tua, hingga tak perlu merasakan yang namanya : pikun, atau jawal.

Sejauh ini, penulis memilih cara yang terakhir. Malas juga hidup lama-lama di dunia ini. Sumpek. Mending segera masuk surga. Di sana ada banyak bidadari yang cakep-cakep, mulus dan bebas HIV/AIDS. Di sana, mungkin juga, PLN nya gak byar pet, dan jaringan internet gak lelet kayak di Indonesia ini. Halah.

Anda sendiri, pilih cara yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun