Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kaya Raya dengan Bertanam Gaharu

14 Agustus 2014   06:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:36 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_352750" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Gaharu A.Malaccensis usia 8 tahun"][/caption]

Cara Mudah Mencetak Petani Miliarder

Dalam artikel yang lalu, kita sudah membahas “Apa Sebab Petani Kita Susah Bangkit?”.

Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan petani dalam memilih jenis tanaman yang mereka tanam. Umumnya petani kita tetap setia berkutat pada species yang sudah mereka budidayakan secara turun-temurun, meskipun sering harus menghadapi kenyataan yang pahit.

Sering terjadi, tanaman yang ditanam petani hanya memberikan sedikit hasil, sehingga untuk ‘makan’ saja pun tidak cukup. Penyebab sedikitnya hasil yang diterima oleh petani biasanya adalah karena harga jual komoditi yang terlalu rendah. Bahkan kadang tidak laku. Contohnya adalah petani sayuran di Berastagi, Sumatera Utara. Terkadang mereka terpaksa membuang sayuran yang diperoleh saat panen raya, karena harga yang terlalu murah dan terbatasnya kemampuan agen untuk menyalurkan sayuran yang melimpah itu. Ditambah lagi, daya simpan sayuran itu hanya beberapa hari saja.

Karena itu, sudah saatnya petani kita untuk berubah. Mengganti jenis tanaman yang ditanamnya menjadi tanaman yang lebih potensial.

Sebenarnya, ada banyak tanaman yang bisa menjadi andalan baru bagi petani. Hanya saja, beberapa jenis yang kami rekomendasikan di bawah ini mungkin akan sulit diterapkan, bila petani hanya memiliki tanah yang sempit, sertatidak memiliki sumber penghasilan lain.

Sebagai contoh, kita ambil tanaman gaharu, @Aquilaria Malaccensis.

[caption id="attachment_352751" align="aligncenter" width="300" caption="Bibit Gaharu Umur 3 Bulan"]

14079483942056427893
14079483942056427893
[/caption]

Bila ditanam sebagai tanaman tunggal, jarak tanam gaharu bisa hanya 2 x 2 meter. Artinya, satu hektar lahan mampu menampung sampai 2.500 pohon.

Gaharu dapat ditanam serapat itu, karena tujuan pembudidayaannya adalah untuk mendapatkan gubal gaharu, bukan tonase kayu atau jumlah buahnya. Satu pohon hanya ditargetkan untuk menghasilkan 1 kg gubal atau karas gaharu, yang dipasaran local bernilai sekitar 20.000.000.-

Berapa uang yang akan didapat oleh petani jika menanam satu hektar gaharu selama satu musim tanam (8 tahun) ? Jawabannya = 2.500 X 20.000.000 = Rp.50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

Jika tingkat kegagalan 25%, maka hasil brutto = Rp.37.500.000.000.

Berapa modalnya?

Mari kita hitung.

1.Bibit 2650 batang X Rp.7.000 : Rp.18.550.000.

2.Sewa tanah 8 tahun X Rp.6.000.000.: Rp.48.000.000.

3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.: Rp. 5.300.000.

4.Pupuk Ponska subsidi 16 sak X Rp.130.000.: Rp. 2.080.000.

5.Herbisida kontak 20 liter X Rp.60.000.: Rp.1.200.000.

6.Pupuk kandang 2.500 goni X Rp.6.000.: Rp.15.000.000.

7.Inokulan 500 liter X Rp.500.000.: Rp.250.000.000.

8.Upah menginokulasi 2.500 X Rp.50.000,: Rp.125.000.000.

-------------------- +

Jumlah: Rp 494.000.000.

Dibulatkan : Rp.500.000.000.

Keuntungan brutto: Rp.37.500.000.000.

Modal: Rp.500.000.000.

------------------------ -

Keuntungan netto: Rp.37.000.000.000.

Keuntungan pertahun: Rp.4.625.000.000.

Keuntungan perbulan: Rp.385.000.000.

Nah, jika petani tidak punya modal sebanyak lima ratus juta rupiah, dan butuh uang dalam waktu yang lebih singkat, maka bisa mengambil jalan berikut.

Tegakan pohon gaharu yang sudah berumur 4 tahun dijual, dan pembeli diberi hak pakai tanah lahan tanaman itu selama 3 tahun. Harga minimal saat ini adalah Rp.500.000/pohon. Maka petani akan mendapatkan uang sebanyak 2.500 X Rp.500.000. = Rp.1.250.000.000.

Modalnya :

1.Bibit : Rp.18.550.000.

2.Sewa tanah 7 tahun: Rp.42.000.000.

3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.: Rp.5.300.000.

4.Pupuk Ponska subsidi 8 sak X Rp.130.000.: Rp.1.040.000.

5.Herbisida kontak 10 liter X Rp.60.000.: Rp.600.000.

6.Pupuk kandang 1.250 goni X Rp.6.000.: Rp.7.500.000.

-------------------- +

Jumlah: Rp.74.990.000.

Dibulatkan: Rp.75.000.000.

Keuntungan brutto: Rp.1.250.000.000.

Modal: Rp.75.000.000.

----------------------- -

Keuntungan netto: Rp.1.175.000.000.

Keuntungan pertahun: Rp.293.000.000.

Keuntungan perbulan: Rp.24.479.000.

Resiko kegagalan pada sistim ini nyaris tidak ada, karena biasanya kegagalan membudidayakan gaharu ini, ada pada pos inokulasi.

Sekian dulu pembahasan kita tentang gaharu dan potensi hasilnya.

Jika Anda tertarik, silahkan pelajari terlebih dahulu secara lebih mendalam tentang budidaya gaharu ini, sebelum memutuskan menanamnya.

Mari berbagi ilmu, kita sejahtera bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun