Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah Bilhal di Taman Barokah Ciboleger

25 Juli 2019   09:06 Diperbarui: 25 Juli 2019   09:11 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Kunjungan ke Ciboleger, Baduy Luar, Rangkasbitung.

Dakwah Bilhal di Taman Barokah Ciboleger.

Allah swt berfirman: "Apa  yang kalian infaqkan, pasti Allah  akan menggantinya". (Q.s, Saba' ( 34:39).

Baginda Nabi saw pun bersabda, "(Kalian) hendaklah sampaikan dariku walaupun cuma sepenggal ayat". HR Imam Bukhari

Sabtu, 26 Januari 2019 mengawali awal tahun 2019, - semoga tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya -- komunitas Gerbang Betawi berkesempatan mengunjungi kawasan Ciboleger, Rangkasbitung. Sebuah kawasan di pinggir bibir suku Baduy yang sangat terkenal. Terkenal sebagai sebuah suku yang unik dan juga sebagai objek wisata. Tinggal Pemda lebih serius saja mengelolanya.

Suku Baduy dengan dua buah spesifikasi, Baduy Dalem yang masih kuat memegang adat dan Baduy Luar yang sudah berinterkasi dengan budaya dan lingkuangan luar sehingga lebih bisa menerima semua yang datang dari luar lingkungan mereka, termasuk agama dan keyakinan.

Tentu saja dari dua kutub budaya tersebut, timbul persoalan, dan ini sebuah keniscayaan dan fakta di lapangan, telah terjadi dinamika di kalangan mereka. 

Dengan banyaknya 'orang dunia luar' yang datang, tentu telah mempengaruhi isi hati mereka, pola  pikir, kehendak, paradigma dan juga akidah. 

Banyak diantara mereka yang ingin seperti 'orang luar' lainnya tersebut, baik dalam kehidupan sehari-hari, adat istiadat, berpakaian, berpendidikan, mengenyam ilmu, baik agama maupun non-agama,  dan lain sebagainya. 

Tentu saja hal ini bertentangan dengan adat istiadat orisinal mereka. Maka sebagai resiko yang mereka pilih tersebut, mereka dikucilkan dan bahkan dibuang dari suku mereka sendiri. 

Mereka diasingkan dari lingkungan komunitas kawasan Dalem sehingga mereka menjadi orang yang tidak mempunyai tempat tinggal, pekerjaan, penghasilan dan modal kehidupan lainnya. Mereka tinggal di hutan-hutan tanpa ada pola kehidupan yang tetap. Bagaikan angin yang dapat mengombang ambingkan hidup mereka tanpa arah, fikiran kacau dan bimbang akan masa depan, tentu kita miris dan ngenes mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun