[caption id="attachment_180669" align="aligncenter" width="194" caption="http://torahcode.us/torah_codes/abumazen/Mahmoud_Abbas_2007.jpg"][/caption] Pekerjaan yang paling menyebalkan adalah menunggu. Itu bagi saya. Gak tau bagi yang lain. Pokoknya menunggu itu menjengkelkan, apalagi gak ketahuan kapan. Ternyata ada juga rupanya, yang sukanya menunggu? Lho...??? Pemimpin Otorita Palestina, Abu Mazin Mahmud Abbas dalam berbagai kesempatan wawancara dengan media asing, 'jawabannya selalu standar, menunggu....dan menunggu'. Misalnya dalam sebuah wawancara dengan wartawan wall Streat Jurnal AS di Amman Jordania pada bulan Desember tahun 2009 lalu ditanyakan, 'Selama anda tidak melakukan perundingan terhadap pendirian negara Palestina, Apa rencana anda ke depan?'. Mahmud Abbaas menjawab, 'Kami sekarang menunggu sikap AS....kami menunggu apakah Komite Empat akan mengadakan pertemuan membahas persoalan Palestina'. Begitu juga ketika bertemu dengan Presiden Obama pada Mei 2009 lalu, Abbas mengulang-ulang strateginya 'menunggu....dan menunggu'. Dalam wawancara dengan surat kabar the Washington Post, Abbas menjawab bahwa 'pihaknya menunggu tekanan pemerintah AS kepada PM Netanyahu untuk menerima penyelesaian "dua negara" dan membekukan pembangunan pemukiman karena AS adalah pemimpin dunia saat ini. Dan saya juga 'menunggu' Hamas menerima komitmen dunia internasional. Kalau menunggu sang kekasih yang cuma dua tiga jam adalah pekerjaan yang sangat menjengkelkan, bagaimana menunggu sesuatu yang tidak jelas kapan terjadi dan juga tidak diketahui apa yang ditunggu, sementara di pihak lain, terus membangun pemukiman dan politik mengejar waktu. Ohhh...Mr Abbas, sabar tenann anda ini....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H