Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggapai Kehidupan Lebih Bermakna

19 Juni 2010   13:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dalam berbagai isi tulisan kompasianer, dapat diakatakan bahwa persoalan yang menjadi bahasan utama adalah soal kehidupan di dunia dengan berbagai aroma sedap dan wanginya. Topik saat ini yang menjadi tulisan terbanyak barangkali soal video mesum artis LM dan AP, juga WC di Afsel. Sekeder menyelingi gegap gempita bahasan duniawi, saya tuliskan sedikit mengenai kehidupan setelah kehidupan duniawi ini, yaitu kehidupan akherat. Adakah kehidupan tersebut menjadi tujuan hidup kita???

Saya mencontohkan sebuah pertanyaan yang kelihatannya konyol dan dianggap aneh, tapi rasanya tepat untuk dinisbatkan kepada kita yang 'bingung'. Begini pertanyaannya, 'termasuk orang aneh gak bila seseorang naik taksi, dan ditanya oleh si sopir mau kemana? namun dijawab oleh si penumpang, 'gak tahu?'. Saya mengatakan si penumpang tadi adalah orang aneh atau boleh jadi sakit jiwanya.

Analogi pertanyaan diatas adalah sama dengan kita, ketika aktifitas kerja dan hidup kita cuma sebatas untuk duniawi saja. Tidak lebih. makan, minum, sex dsb bagaikan hewan pada umumnya. Kita bagaikan penumpang taksi yang gak tau arah mau kemana. Padahal jelas, bahwa kehidupan duniawi ini cuma sesaat, numpang lewat dengan taksi. Tujuan hidup sesungguhnya adalah dalam rangka menuju kehidupan hakiki yaitu kehidupan ukhrawi, kehidupan sesudah kematian merenggut nyawa, dengan segala pertanggungjawabannya akibat perbuatan kita di dunia. Bila baik, alhamdulillah akan mendapatkan hak kebaikannya, namun bila tidak nauzubillah min zalik.

Oleh karena itu, kehidupan dunia yang merupakan rotasi menit, jam, hari, bulan, tahun, dst, yang berputar tanpa pernah kembali lagi ke belakang. Bahwa setiap saat umur kita semakin tua, sedangkan usia kita semakin berkurang. Begitu setiap saat seterusnya secara pelan namun pasti, detik per detik, yang apabila tidak disadari pasti kerugian dan penyelesala sia-sia di kemudian hari. Selagi nyawa masih dikandung badan, mari kita tentukan arah naik taksi 'dunia' ini bahwa tujuan kita adalah ke 'Jalan Akherat', sehingga jelas jalan-jalan yang akan ditempuh oleh taksi hingga selamat mencapai tujuan. Dan akherat tersebut adalah kehidupan yang BERMAKNA. Semoga kita dapat mencapainya dengan selamat.

Hal ini cuma mengingatkan saya saja, maaf bila tidak berkenan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun