Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gak Ada yang Namanya Yahudi Sebagai Bangsa…!!!

13 April 2010   14:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

'Tidak ada yang namanya Yahudi sebagai bangsa’. Demikian kesimpulan yang ditulis oleh Sejarawan dan Profesor di Universitas ITel Aviv, srael, Shlomo Sand, (lahir 1946)  dalam bukunya, ‘The Invention of the Jewish People’, yang diterbitkan oleh Penerbit  Verso Book tahun 2009. Kesimpulan Shlomo dalam bukunya tersebut berdasarkan penelitian dan referensisejarah dan agama yang dijadikan sebagai rujukan utama. Karuan saja buku tersebut mendapat kecaman dari kalangan zionisme Israel.

 

 

Perjanjian Lama : Mitos Sejarah

 

 

Shlomo juga mengatakan bahwa perjanjian lama merupakan dongeng dan mitos sejarah. Sejarah ‘identitas’ Yahudi bermula dari sebuah buku yang beredar pada tahun 1850-an yang ditulis oleh Heinrich Graetz berjudul ‘Sejarah Yahudi sejak Zaman Kuno hingga Sekarang’. Buku tersebut memainkan peranan penting dalam menyadarkan identitas Yahudi dalam rangka mencantolkan identitas nasional bagi orang-orang Yahudi. Buku ini yang mengilhami orang-orang Yahudi mencari identitas dirinya sepanjang ababd ke-20. Kenapa buku tersebut menjadi laris manis?? Karena mengingatkan bangsa Yahudi akan identitas ‘qawmi’ mereka yang menyadarkan Israel akan kebutuhan identitas mereka dalam rangka memperjuangkan tuntutan akan tanah air. Akan tetapi semua hak tersebut merupakan rekayasa dan ‘akal-akal’ orang Yahudi yang oleh Shlomo disebutnya sebagai ‘the invention’. Sebagaimana para sejawawan abad ke-19 yang lebih senang menulis mengenai ‘qawmiyah’ (nasionalism identity).

 

 

Perlu diingat bahwa Yahudi adalah sebuah agama yang dapat saja dianut dan dianut oleh bangsa lain. Akan tetapi berdasarkan ‘dongeng’ yang diciptakan oleh Graetz tadi sehingga Yahudi itu dinisbatkan kepada bangsa. Oleh karena itu, bisa ditebak bahwa negara Israel (Yahudi) merupakan satu-satunya negara di dunia berbangsa Yahudi yang dinisbatkan kepada agama sehingga warga negara selain Yahudi menjadi bangsa kelas kambing (seperti Kristen dan Islam, yang oleh ‘huwiyah’ Yahudi tidak diakui). Yahudi sendiri juga mempunyai kasta, dimana Yahudi yang berasal imigran dari Eropa Timur menjadi warga kelsa satu, sedangkan Yahudi dari Afrika (misalnya Yahudi Flasha dari Etiophia) menjadi warga negara kelas kambign juga. Tidak demokrasi di negara Yahudi tersebut, kecuali bagi mereka keturunan Yahudi ‘tulen’. Apakah ini demokrasi???

 

 

Informasi lengkapnya baca saja sendiri buku tersebut….



 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun