Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

KTT Arab ke-22: ‘Deklarasi Sirte’

30 Maret 2010   08:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_106249" align="aligncenter" width="300" caption="Kol. Muammar Gaddafi Memimpin KTT Arab ke-22 di Sirte."][/caption]

 

Sebagaimana yang pernah saya janjikan akan menulis mengenai KTT Arab ke-22 yang dilangsungkan di Sirte, Libya, tgl. 27-28 Maret 2010 untuk sementara saya postingkan ‘Deklarasi Sirte’ yang saya kutip dari surat kabar. Sedangkan tulisan lain mengenai hal tersebut, akan saya susulkan. KTT Arab tersebut telah meghasilkan final resolusi atau deklarasi yang antara lain isinya, sebagai berikut:

 

 

  1. Menindaklanjuti usaha-usaha reformasi Liga Arab dengan memodernisir lembaga tersebut; selain itu juga mendukung lembaga tersebut sebagai media pokok kinerja Arab Bersama sesuai dengan usulan dan pemikiran yang disampaikan oleh negara-negara anggota Liga Arab serta visi Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi mengenai pendirian ‘Uni Arab’ dan juga usulan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh mengenai pendirian ‘Uni Negara Arab’.
  2. Meletakkan pokok-pokok mekanisme untuk memantau pengembangan Liga Arab tersebut melalui Komisi 5 yang dipimpin oleh Muammar Gaddafi selaku tuan rumah KTT Arab ke-22, yang beranggotakan  Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, Amir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifah Al-Thani, Presiden Mesir, Hosni Mubarak; dan Presiden Irak, Jalal Talebani dengan keikutsertaan Sekjen Liga Arab, Amr Moussa untuk menjadi supervisor penyiapan dokumentasi reformasi organisasi kinerja Arab Bersama. Dokumen tersebut akan diberikan kepada negara anggota sebagai bahan pembahasan pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri sebelum dibahas pada KTT Darurat yang diadakan pada bulan Oktober 2010. Komisi Pemantau akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para Raja, Amir dan kepala Negara Arab untuk memblow-up perencanaan dokumen tersebut.
  3. Usulan mengenai prinsip-prinsip politik bertetangga Arab yang meliputi hubungan dan koordinasi dalam kerangka persatuan bertetangga Arab yang akan dipaparkan pada pertemuan tingkat Menteri pada bulan September-Oktober mendatang sebagai bahan masukan untuk dibahas pada KTT Darurat.
  4. Mengutuk pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina dan politik pembangunan settlement yang terus menerus kendati mendapat kecaman dunia internasional terhadap pembangunan settlement tersebut. Selain itu juga mendukung secara penuh kota Al-Quds dan membuat rencana kerja langkah politik dan hukum yang diambil untuk melawan usaha-usaha proses Yahudisasi Al-Quds dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci tersebut oleh Israel.
  5. Dalam kerangka mempertahankan Al-Quds diputuskan akan mengadakan konferensi internasional dibawah naungan Liga Arab bekerjasama dengan semua Negara Arab dan Lembaga Profesi serta LSM tahun ini untuk mempertahankan  dan melindungi Al-Quds dari penghancuran oleh pihak Israel.
  6. Meminta rekonsisliasi antara faksi Palestina dan mendukung usaha-usaha Arab, termasuk didalamnya usaha Mesir untuk menciptakan itu semua serta menutut pencabutan blockade Israel terhadap Jalur Gaza dan meminta masyarakat internasional, khususnya DK PBB mengambil sikap tegas mengenai blockade tersebut. Selain itu juga menuntut Israel untuk menarik mundur dari wilayah Arab yang diduduki agar perwujudan perdamaian yang kekal dan adil tercipta di Timur Tengah.
  7. Menyambut hasil pemilu Irak dan meminta kepada para pemimpin politik  Irak dengan berbagai unsurnya untuk mendahulukan kemasalahatan nasional dan mempercepat pembentukan kabinat nasional yang dapat memelihara keutuhan dan kesatuan nasional Irak.
  8. Menuntut Iran untuk menarik mundur dari 3 pulau milik Uni Arab Emirat yang diduduki yaitu pulau Thanab Kubra, pulau Thanab Sughra dan pulau Abu Musa dan mengembalikannya ke UAE. Pemimpin Libya diminta untuk menjadi mediator antara Iran dan UAE untuk menerima masalah tersebut dilimpahkan kepada Mahkamah Internasional.
  9. Solidaritas kepada Sudan dan Presiden Omar Hasan Bashir melawan keputusan Mahkamah Kriminal Internasional, sebagaimana juga mendukung langkah yang telah diambil dalam menyelesaikan persoalan di Darfur antara pihak pemerintah Sudan dengan pihak oposisi.
  10. Mengenai persoalan Somalia, meminta untuk menghentikan kekerasan dan peperangan dengan menggunakan dialog dan mendukung program rekonsiliasi nasional.
  11. Menuntut dengan segera untuk membebaskan dunia dari senjata nuklir dan mewujudkan penjanjian pencegahan senjata nuklir secara internasional. Selain itu meminta Konferensi 2010 untuk merujuk perjanjian pengosongan wilayah Timur Tengah dari senjata nuklir. Selain itu juga memperingatkan mengenai penolakan Israel ikut bergabung pejanjian dan tunduk terhadap Badan Atom Internasional (IAEA), karena hal tersebut berbahaya bagi keamanan wilayah serta membuka peluang bagi adanya perlombaan senjata nuklir dan akibatnya  yang sangat fatal.
  12. Dukungan terhadap kerjasama Arab-Afrika sesuai dengan rencana KTT Arab-Afrika yang akan diadakan di Libya pada akhir tahun 2010 ini.
  13. Solidaritas kepada Libya dalam rangka konfliknya dengan Swiss dan mengancam penggunaan politik resiprokal, khususnya masalah pemberian visa.
  14. Mendudkung usulan Pemimpin Libya mengenai reformasi PBB dan memperluas keanggotaan tetap DK PBB bagi sisa wilayah di dunia ini, termasuk wilayah Arab.
  15. Mengutuk terorisme dan mengetengahkan dialog antar peradaban dan agama. Dalam konteks ini, menolak perlakuan Swiss yang melarang pendirian menara masjid, yang sesungguhnya bertentangan dengan aspek kebebasan beragama dan juga piagam HAM.
  16. Mendukung pelaksanaan mengenai perubahan cuaca (climate change) dan memelihara lingkungan serta usaha terus menerus melakukan pembangunan dengan fokus pada aspek kepemudaan Arab dan meminimalkan aspek kemiskinan.
  17. Mendukung usulan Presiden Tunisia, Zaen Abdeen ben Ali bahwa tahun 2010 sebagai tahun pemuda serta usulan Aljazair dalam rangka pengembangan kerjasama Arab di bidang kepemudaan dan menandaskan Resolusi ini akan memberikan prioritas persoalan pemuda termasuk agenda usaha kinerja Arab Bersama.

 

 

(disarikan dari surat kabar internasional alarab, 29 Maret 2010)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun