[caption id="attachment_108764" align="alignleft" width="300" caption="Penyanyi Sirin Abd. Wahab (www.al-akhbar.com)"][/caption] Presiden Mesir, Hosni Mubarak yang sudah berkuasa selama 28 tahun tersebut, dan baru saja melakukan operasi bedah di Jerman, dan telah kembali ke Mesir. Tentu saja melihat kenyataan tersebut menimbulkan teka teki bagi rakyat Mesir yang mengalami berbagai persoalan politik dan sosial. Tadi malam (1/3/10) TV Al-Jazeera dalam program 'maa wara al-khabar' (dibalik berita) membahas masalah kemiskinan di negeri Al-Azhar tersebut, yang disinyalir gaji buruh menjadi yang terendah hanya sebesar US $ 27 perbulan. Kenyataan kondisi kesehatan Presiden Mubarak tersebut, juga ditambah dengan semakin aktifnya calon alternatif Presiden Mesir, Elbaradei juga direspons oleh kalangan seniman dan artis Mesir dengan beragam model. Sirin Abd. Wahab, misalnya yang mempersembahkan lagu berjudul 'Ya Rais' (Wahai Presiden) karuan saja menunai protes dari kalangan artis dan dicap sebagai artis 'munafik' yang menjilat penguasa. Syair lagu yang ditulis oleh Penyair Ayman Bahgat Qamar dan ditayangkan di TV Mesir, swasta maupun pemerintah. Akibat perbuatannya tersebut, Sirin Abd. Wahab diancam untuk diboikot oleh kalangan artis lain, kendati Sirin menyanggah bahwa apa yang dilakukannya bukan dari inisiatif dirinya sendiri, akan tetapi tugas yang diberikan oleh Kementerin Penerangan Mesir yang menganggap Sirin sebagai 'suara Mesir' saat ini sebagai penyanyi terpopuler, khususnya pada saat sakitnya Presiden Mubarak. Isu memboikot artis yang pro-penguasa Mesir pun memikat ribuan seniman dan artis Mesir. Tapi hal yang paling penting adalah untuk mengetahui para artis dan seniman siapa saja yang menjilat penguasa. Diantara sasaran tembak isu tersebut adalah komedian top Mesir, Adil Imam yang mendukung 'tawrits' (mewariskan kekuasaan kepada Gamal Mubarak). Selain Adil Imam, sasaran tembak juga ditujukan antara lain kepada  Ahmad Adam dan Nasywa Moustafa. Selain Sirin, para seniman lain yang juga menyatakan dukungannya kepada politikus adalah Khalid Abounaga. Tapi Khalid pro Elbaradei, bahkan salah seorang yang datang ke airport Cairo menyambut kedatangan Elbaradei dua bulan lalu. Bahkan khalid secara terang-terangan mendukung gerakan 'Perubahan Nasional' yang mendukung Elbaradei. Sebagai gerakan oposisi yang digagas oleh Gerakan 'Kifayah' (Cukup) sejak tahun 2005 sudah banyak artis dan seniman Mesir yang bergabung mendukung gerakan tersebut, antara lain Abdul Aziz Mekhyun,  Khalid Sawi, Farouk Fishawi, dll. Bahkan belum lama, produser film Mesir Ali Badar Khan memfasilitasi pertemuan di PH miliknya dengan Elbaradei yang dihadiri para seniman Mesir, antara lain Nagla Fathi, Khalid Yousef, Magdi Ahmad Ali, Yusri Nasrallah, Daud Abd. Sayid, Tawfik Saleh, Kamilah Abou Zikra dan Hala Khalil,dll. Biar bagaimanapun gegap gempita gerakan yang menentang pencalonan Mubarak untuk Presiden Mesir yang akan datang atau mewriskan tahta tersebut kepada putranya, Gamal, namun yang pasti sang Presiden perlu hiburan.....
