Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rindu Padamu Ya Bang Ali...!!!

8 Maret 2010   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:33 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Judul diatas saya pinjem dari judul lagu 'Rindu Padamu Ya Rasul....". Semoga saja mengena. Sebagai penduduk Jakarta (Betawi) yang pernah dipimpin oleh tokoh pembangun kota Jakarta, yaitu Bang Ali Sadikin. Jakarta pra kepemimpinan Ali Sadikin merupakan kota tertinggal, masih sepi, walau asri dan rindang. Bahkan saya membaca tulisan Anis Mansour, wartawan top Mesir yang mengadakan lawatan ke Jakarta dan menulis balik dalam bukunya mengenai Jakarta yang masih 'jadul'. Malu rasanya aku, menjadi warga Jakarta saat itu...

Ali Saidikin membangun Jakarta dengan visi dan misi, yang walaupun sering menuai kontroversi tapi tetap teguh dengan alasan untuk kepentingan umum masyarakat Jakarta. Kebijakannya yang menuai kritik dari umat Islam, antara lain membangun fasilitas rumah ibadah dari uang pajak judi dan lokalisasi pelacuran. Tapi dengan enteng Bang Ali menjawab, 'Elu jangan shalat di masjid itu. Sono elu shalat di masjid lain. Segitu aja kok repot. Masjid itu gua bangun bukan untuk elu, buat umum', dsb.

Dalam hal ini, saya jadi teringat fatwa Prof. Dr. Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi dalam program di TV Al-Jazeera yang sangat terkenal 'Al-Syariah Wal Hayat', sewaktu seorang penanya dari Jerman menanyakan mengenai bungan bank yang termasuk riba. Beliau mengatakan bahwa itu haram bagi kamu, tapi 'halal' bagi kepentingan orang banyak. Jalan pikiran dan visi Bang Ali yang membangun Jakarta dengan menggunakan -uang haram - itu haram bagi kita, pejabat dsb, kalau ditilep atau dikorupsi dsb, tapi halal bagi kepentingan umum. Buktinya, organisasi yang mengatasnamakan agama tertentu yang membacking wilayah perjudian dsb, hasilnya masuk ke kantong mereka. Kan lebih baik pajaknya masuk ke kas pemda. Soal judi bagi penggemarnya, seperti yang diterapkan di Malaysia, Singapore, dsb, bisa  diatur dengan menerapkan aturan ketat. Yang pokok adalah hasilnya menyejahterakan hajat orang banyak. Sekolah gratis, rumah sakit gratis, dsb. Lagian 'pejabat' yang masih mau nilep atau korupsi uang 'haram' tsb, udah keterlaluan kejahatannya...

Jadi kami rindu padamu Ya Bang Ali Sadikin........!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun