Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ahok: Bus Pariwisata Juga Bermasalah

18 Februari 2014   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang biasa disapa Ahok mengatakan bahwa bus pariwisata juga bermasalah. (Kompas.com, 18/2). Bus pariwisata milik Pemda DKI itu rencananya akan mulai operasi pada awal Februari 2014 ini namun diundur hingga bulan Maret nanti. Soal 'bermasalah' nampaknya tidak pernah ada habisnya. Padahal dulu ketika kampanye cagub dan cawagub, publik dan warga DKI mengharap banyak perubahan kepada pasangan yang menempati rating tinggi itu dengan slogan "Jakarta Baru'. Namun, 'Jakarta Baru' penuh masalah.

Warga DKI dan juga rakyat Indonesia belum lama dikejutkan dengan bermasalahnya busways (TransJakarta) yang baru dipesan dari China - saya jadi menyangsikan kepada kenapa  'semuanya dan melulu dari China', jangan-jangan ada apanya dibalik ini semua Pak Gubernur dan Wagub - sudah bermasalah pada bagian berbagai komponen, ada yang karatan, ada yang bocor dan lain sebagainya, walau itu mobil baru. Tentu saja Jokowi dan Ahok berang sehingga memutasikan Kepala Dishub Udar Pristono dan digantikan dengan Pejabat baru yang wajahnya saya belum kenal. Walaupun pencopotan pejabat terkait bukan 'solusi'. Karena akar masalahnya bukan pada Kadishub. Justru pada Gubernur dan Wagub.

Banyak program Jokowi-Ahok dalam mengatasi soal kesemrawutan transpotasi di Jakarta yang gatot alias gagal total. Mulai dari sistem genap-ganjil yang stikernya sudah dicetak dan menghabiskan anggaran Rp 12 miliar (kemana isu ini tidak pernah menguap di media); cabut pentil parkir di jalan - juga gagal dan tetap saja pengguna jalan parkir di bahu jalan - juga termasuk membereskan area jalan di Tanah Abang, khususnya pedagang K5 untuk berjualan di Blok G. Konon karena sepi sehingga blok tersebut pada malam hari dijadikan arena mesum sekelompok warga.

Belum lagi segudang permasalahan di Jakarta yang semakin hari semakin parah. Selain soal kesemrawutan dan kemacetan ibu kota, juga masalah banjir. Walau sekarang musim hujan sudah reda, namun kita tahu bersama jika hujan sebentar mengguyur ibu kota dengan intensitas tinggi Jakarta kelebu alias jadi kubangan. Saya saksikan sendiri perbaikan waduk Ria-Rio tidak banyak manfaatnya karena kawasan tersebut pada bulan Januari 2014 lalu tetap menjadi lautan. Warga semuanya mengungsi ke berbagai kawasan yang tidak kelebu.

Jakarta Baru menjadi tantangan Pasangan Jokowi-Ahok untuk membereskan. Sudah lebih setahun setengah memerintah dan membereskan ibu kota dari perbagai psersoalan, namun persoalan itu justru datang satu persatu silih berganti  bagaikan bunyi pepatah, 'hilang satu datang seribu'. Puyeng kan? Emang enak, begitu kira-kira kata orang.

Namun, kita harus berikan kesempatan Gubernur Jokowi-Ahok untuk tetap bekerja secara maksimal, dalam pengawalan dan kritik warga Jakarta tentunya yang mendambakan kehidupan yang lebih baik dalam berbagai hal, utamanya masalah kemecetan dan kebanjiran.

salam damai,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun