Marah! Ya, aku marah!
Kepada kabut yang lengas
Kepada obrolan yang muslihat
Kepada janji-janji yang penat
Marahku basah tersebab oleh air mata
Marahku lunglai karena tak ada daya
Marahku cuma jadi puisi yang menggigil
Kadang kulipat ia dalam canda
Tapi, tak sekali pun kuizinkan ia membakar sekamku
Kutiup-tiup ia ke langit sebagai doa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!